SUMEDANG EKSPRES – Pesawat pengintai ketinggian tinggi Lockheed U-2, yang dijuluki “Dragon Lady,” adalah salah satu mesin paling ikonik dan penting dalam sejarah intelijen militer dunia.
Meskipun dirancang pada pertengahan tahun 1950-an, di tengah puncak Perang Dingin, jawabannya terhadap pertanyaan apakah pesawat ini masih beroperasi adalah Ya, U-2 masih aktif dan memegang peran vital dalam operasi intelijen global hingga saat ini.
U-2, khususnya varian modern U-2S, telah membuktikan diri sebagai aset yang tak ternilai harganya dan menolak untuk pensiun, bahkan ketika generasi pesawat dan drone yang lebih baru bermunculan.
Lebih dari Sekadar Peninggalan Sejarah
Baca Juga:Lockheed U-2 Dragon Lady: Mata-mata Abadi di Tepi Ruang AngkasaSurga Para Pemancing di Cimalaka Sumedang: Rekomendasi Spot Terbaik
Berbeda dengan beberapa sistem senjata era Perang Dingin yang telah diistirahatkan, U-2 telah menjalani modernisasi ekstensif.
Pesawat yang sekarang beroperasi telah menerima pembaruan signifikan pada badan pesawat (airframe), mesin, dan yang paling krusial, pada rangkaian sensor dan sistem avioniknya.
Poin-poin Kunci Mengapa U-2 Tetap Bertahan:
- Ketinggian Terbang yang Tak Tertandingi: U-2 dapat terbang di atas 70.000 kaki (lebih dari 21.000 meter). Ketinggian ini menempatkannya di “tepi ruang angkasa” (near space), di mana atmosfer sangat tipis dan sulit dijangkau oleh sebagian besar sistem pertahanan udara. Kemampuan ini masih menjadi nilai jual unik bagi Angkatan Udara AS (USAF).
- Muatan Sensor yang Adaptif: U-2 dirancang dengan konfigurasi muatan yang modular. Hal ini memungkinkan para teknisi untuk dengan cepat mengganti dan mengintegrasikan sensor-sensor paling modern, mulai dari kamera resolusi tinggi hingga peralatan pengumpul intelijen sinyal (SIGINT) dan sistem komunikasi canggih yang mampu terhubung dengan pesawat tempur generasi kelima (seperti F-22 dan F-35).
- Platform Gateway Data: Dalam lingkungan perang modern, U-2 tidak hanya mengumpulkan data, tetapi juga bertindak sebagai penghubung data di ketinggian tinggi, memungkinkan pertukaran informasi secara real-time antara aset darat, laut, dan udara.
Menghadapi Masa Depan (Rencana Pensiun)
Meskipun U-2 masih merupakan platform yang sangat mumpuni, USAF telah berencana untuk mengakhirinya.
Berdasarkan dokumen anggaran terbaru, Angkatan Udara AS berencana untuk memensiunkan armada U-2 pada Tahun Anggaran (FY) 2026.
