Menelusuri Jejak Sejarah Cimalaka Sumedang: Dari Buah Malaka hingga Pusat Pemerintahan

Menelusuri Jejak Sejarah Cimalaka Sumedang: Dari Buah Malaka hingga Pusat Pemerintahan
Menelusuri Jejak Sejarah Cimalaka Sumedang: Dari Buah Malaka hingga Pusat Pemerintahan - (iLustrasi-Pinterest)
0 Komentar

SUMEDANG EKSPRES – Cimalaka adalah salah satu kecamatan yang terletak strategis di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Tidak hanya dikenal sebagai pusat kegiatan ekonomi dan sosial, wilayah ini juga menyimpan kisah dan asal-usul yang erat kaitannya dengan sejarah Sumedang itu sendiri.

Asal Usul Nama: “Cai Malaka”

Salah satu cerita rakyat yang paling populer mengenai asal-usul nama Cimalaka berkaitan erat dengan alam dan sosok penting dari Kerajaan Sumedang.

Baca Juga:Mengenal Kecamatan Cimalaka, Berapa Jumlah Desa di Sana?U-2 Dragon Lady: Sejarah Rahasia dan Evolusi Abadi Sang Mata-mata Langit

Nama “Cimalaka” konon berasal dari gabungan dua kata dalam Bahasa Sunda:

  1. Cai – berarti Air
  2. Malaka – merujuk pada Buah Malaka (Phyllanthus emblica), sejenis buah yang dikenal memiliki rasa asam dan khasiat kesehatan.

Menurut cerita yang diwariskan secara turun-temurun, lokasi ini dulunya merupakan tempat favorit Kanjeng Pangeran Sumedang untuk berburu. Dalam perburuannya, Pangeran sering menemukan sumber air jernih di dekat pohon buah malaka.

Pangeran kemudian menyebut tempat itu dengan “Cai Malaka” (Air Malaka). Sebutan inilah yang kemudian diabadikan dan dijadikan nama resmi untuk kawasan tersebut hingga kini dikenal sebagai Cimalaka.

Perkembangan Awal dan Pemekaran Wilayah

Awalnya, wilayah Desa Cimalaka (yang menjadi pusat kecamatan) membentang sangat luas, dari kaki Gunung Tampomas di bagian utara hingga ke selatan, melintasi jalan raya utama yang menghubungkan Sumedang dengan Cirebon.

Seiring bertambahnya populasi dan semakin luasnya cakupan wilayah yang harus diadministrasikan, pada tahun 1980 dilakukan pemekaran wilayah. Desa Cimalaka dipecah menjadi dua, yaitu:

  1. Desa Cimalaka (meliputi wilayah bagian selatan)
  2. Desa Licin (meliputi wilayah bagian utara)

Pemekaran ini menjadi tonggak penting dalam penataan administrasi wilayah di Kecamatan Cimalaka, yang kini terdiri dari 14 desa.

Cimalaka dalam Periode Sejarah Indonesia

Meskipun informasi spesifik mengenai peran Cimalaka pada masa kolonial masih terbatas, kawasan ini terbukti menjadi lokasi penting, khususnya dalam struktur pertahanan dan kemiliteran pasca-kemerdekaan.

Baca Juga:Apakah Pesawat U-2 Masih Beroperasi? Pesawat Mata-mata Legendaris yang Menolak PensiunLockheed U-2 Dragon Lady: Mata-mata Abadi di Tepi Ruang Angkasa

Batalyon Infanteri 301 (Bataylon Raider): Salah satu kesatuan penting TNI Angkatan Darat, Batalyon Infanteri 301, bermarkas di wilayah ini (Tanjungkerta, Citimun, Kecamatan Cimalaka). Batalyon ini didirikan pada tahun 1948, menunjukkan bahwa Cimalaka telah lama menjadi daerah yang strategis dan vital bagi pertahanan negara.

0 Komentar