SUMEDANG EKSPRES – Buah Malaka, atau yang dikenal juga sebagai Kemloko atau Amla (nama botani: Phyllanthus emblica), adalah tanaman berpotensi tinggi yang kaya akan Vitamin C dan antioksidan.
Tanaman ini secara alami dapat tumbuh di hutan tropis, termasuk di Jawa Barat. Dengan kondisi geografis Sumedang yang memiliki dataran rendah hingga lereng pegunungan, Malaka memiliki prospek yang baik untuk dibudidayakan.
Berikut adalah panduan dan tahapan budidaya buah Malaka yang disesuaikan dengan potensi lahan di Sumedang:
I. Syarat Tumbuh dan Lokasi Ideal di Sumedang
Baca Juga:Kamu Wajib Coba! Berikut Kuliner Tradisional Sumedang yang Masih Eksis Hingga Sampai Saat Ini5 Destinasi Wisata Alam Tersembunyi di Sumedang yang Jarang Diketahui
Malaka dikenal sebagai tanaman yang adaptif dan tahan banting, bahkan mampu tumbuh di lahan marginal (kurang subur), kering, dan rawan erosi—ciri khas yang banyak dimiliki oleh lahan di kawasan penyangga hutan atau perbukitan Sumedang.
- Ketinggian Tempat: Tanaman ini dapat tumbuh optimal pada ketinggian 150 hingga 1.400 meter di atas permukaan laut (mdpl). Sebagian besar wilayah Sumedang sangat memenuhi syarat ini, termasuk daerah perbukitan di sekitar Sumedang Selatan, Conggeang, atau Pamulihan.Curah Hujan: Malaka membutuhkan curah hujan antara 630 hingga 5.000 mm per tahun, tetapi hasil penelitian menunjukkan penyebaran yang optimal pada 2.000–2.500 mm/tahun.
- Jenis Tanah: Tanaman ini sangat toleran terhadap berbagai jenis tanah, mulai dari lempung subur hingga tanah yang ringan dan agak masam. Bahkan, dengan sistem perakaran yang kuat, Malaka baik ditanam sebagai tanaman konservasi di lahan yang rentan erosi.
II. Tahapan Budidaya Buah Malaka
Budidaya Malaka dapat dimulai dari pembibitan menggunakan biji atau perbanyakan vegetatif (cangkok atau stek).
1. Pembibitan
Dari Biji:
- Ambil biji dari buah yang matang sempurna.
- Biji Malaka sering mengalami dormansi (masa istirahat), sehingga perlu dilakukan perendaman dalam air atau perlakuan khusus (seperti penggoresan kulit biji) untuk mempercepat perkecambahan.
- Semai biji di media tanam yang gembur (campuran tanah, kompos, dan pasir).
- Proses perkecambahan bisa dibantu dengan pemberian hormon auksin untuk merangsang pertumbuhan akar.
- Vegetatif (Cangkok/Stek):
Metode ini direkomendasikan untuk mendapatkan sifat genetik yang sama dengan induknya dan mempercepat masa panen.
