Sumpah Dua Sejoli, Harga Sebuah Perdamaian: Akhir Tragis Romeo dan Juliet

Sumpah Dua Sejoli, Harga Sebuah Perdamaian: Akhir Tragis Romeo dan Juliet
Sumpah Dua Sejoli, Harga Sebuah Perdamaian: Akhir Tragis Romeo dan Juliet.(Pinterest).
0 Komentar

Pemandangan jenazah dua sejoli yang tewas di ruang bawah tanah Capulet adalah puncak klimaks yang paling ironis dan menyakitkan.

Tuan Capulet dan Tuan Montague yang selama ini dipenuhi amarah dan dendam, akhirnya berhadapan dengan konsekuensi paling pahit dari perseteruan mereka: kematian anak-anak yang mereka cintai.

Pada momen inilah perdamaian terwujud. Bukan melalui mediasi pangeran atau perjanjian politik, tetapi melalui pengorbanan darah dari anak-anak mereka sendiri. Pangeran Escalus merangkum tragedi ini dengan kata-kata yang menusuk.

Baca Juga:Resep Tutut Pedas Gila Ala Rumahan: Dari Keong Sawah Jadi Hidangan Bintang LimaBukan Hanya Manis! 5 Manfaat Ajaib Manggis: Dari Jaga Jantung Hingga Kulit Bebas Jerawat

“Sebab tak pernah ada kisah yang lebih berduka, Daripada kisah ini tentang Juliet dan Romeo.”

Kematian pasangan muda ini menjadi “harga” yang harus dibayar oleh seluruh kota untuk mengakhiri perseteruan abadi.

Romeo dan Juliet adalah martir cinta yang tak sengaja, yang kematiannya mengajarkan sebuah kebenaran universal: kebencian yang dipelihara hanya akan melahirkan kehancuran, dan terkadang, hanya kehilangan yang terbesar yang dapat memaksa hati yang paling keras untuk berdamai.

Kisah ini abadi bukan karena romansa yang manis, melainkan karena tragedinya yang mendalam, mengingatkan kita bahwa perdamaian sering kali datang terlambat, dan pengorbanan untuk mencapainya bisa sangat mahal.

0 Komentar