SUMEDANG EKSPRES – Semua orang pasti akan bertambah tua. Namun, menjadi tua secara usia (maturation) dan menjadi dewasa (maturity) adalah dua hal yang sangat berbeda. Angka di KTP bisa bertambah setiap tahun, tetapi kedewasaan sejati diukur dari kemampuan kita dalam merespons kehidupan.
Banyak yang mengira kedewasaan diukur dari kemandirian finansial, seperti punya gaji besar atau sudah mencicil rumah. Padahal, fondasi kedewasaan sejati berada pada ranah emosional dan tanggung jawab personal.
Jika Anda masih belum bisa melakukan satu hal fundamental ini, maka secara psikologis, perjalanan menuju kedewasaan sejati Anda mungkin masih panjang.
Inti dari Kedewasaan: Kemampuan Mengambil Tanggung Jawab 100%
Baca Juga:Perbedaan SKPP dan SPMT, Dua Dokumen Penting Bagi ASN yang Harus DipahamiKost Super Murah dan Nyaman Buat Kamu yang Butuh Tempat Kost Dekat UNSAP
Anda belum bisa disebut dewasa seutuhnya jika Anda belum bisa mengambil 100% tanggung jawab atas perasaan, tindakan, dan konsekuensi hidup Anda sendiri, tanpa menyalahkan pihak lain.
Kedewasaan yang autentik tidak diukur dari jabatan atau kekayaan, melainkan dari sejauh mana Anda berhenti menyalahkan tiga pilar utama:
1. Berhenti Menyalahkan Masa Lalu (Orang Tua, Pengalaman Buruk)
Orang yang belum dewasa secara emosional sering menggunakan masa lalu sebagai perisai dan alasan mengapa mereka gagal saat ini.
“Saya begini karena orang tua saya dulu strict.”“Saya tidak bisa sukses karena saya berasal dari keluarga miskin.”“Saya sulit percaya orang karena pernah dikhianati.”
Kedewasaan adalah menyadari bahwa: Masa lalu adalah tempat kita belajar, bukan tempat kita tinggal.
Orang dewasa mengolah pengalaman pahit menjadi pelajaran, menerima bahwa trauma masa lalu adalah bagian dari diri mereka, dan kemudian memilih untuk bertindak berbeda hari ini. Mereka mengambil kendali reaksi mereka di masa kini.
2. Berhenti Menyalahkan Orang Lain (Pasangan, Atasan, Pemerintah)
Ini adalah ciri paling umum dari inner child yang belum sembuh. Setiap kali ada masalah, refleks pertamanya adalah mencari kambing hitam di luar diri.
Baca Juga:Makna "Destinasi" dalam Geografi dan Perencanaan Wilayah: Kawasan sebagai SistemMakna "Destinasi" dalam Ilmu Komputer dan Jaringan: Lebih dari Sekadar Tujuan Fisik
“Saya marah karena dia yang memicu duluan.”“Saya dipecat karena atasan saya tidak adil.”“Saya terlambat karena macet dan salah pemerintah.”
Kedewasaan adalah menyadari bahwa: Meskipun faktor eksternal memengaruhi, Anda selalu memiliki pilihan atas respons Anda. Orang dewasa bertanya, “Apa peran saya dalam situasi ini?” dan “Apa yang bisa saya perbaiki dari diri saya agar ini tidak terulang?”
