Ketika Rasa Aman Dirampas di Jalanan: Catatan dari Kasus Jambret di Sumedang

Ketika Rasa Aman Dirampas di Jalanan: Catatan dari Kasus Jambret di Sumedang
Ketika Rasa Aman Dirampas di Jalanan: Catatan dari Kasus Jambret di Sumedang
0 Komentar

KOTA – Di tengah hiruk pikuk aktivitas warga, rasa aman sering kali terasa seperti sesuatu yang kita anggap pasti—hingga tiba-tiba dirampas begitu saja. Itulah yang dialami Nisrina Dhiya Nadzifah (19), seorang pelajar yang menjadi korban penjambretan di Desa Margaluyu, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, pada Kamis (23/10) lalu.

Pelaku, ID (22), seorang tukang parkir, diduga tergiur oleh isi tas milik korban. Menurut Kapolres Sumedang AKBP Sandityo Mahardika, pelaku melancarkan aksinya dengan memepet kendaraan korban, lalu merampas tas selempang yang dikenakan Nisrina menggunakan tangan kirinya. “Setelah berhasil mengambil tas, pelaku langsung melarikan diri meninggalkan lokasi kejadian,” ujar Kapolres dalam jumpa pers, Selasa (28/10).

Tak butuh waktu lama, tim Reskrim Polres Sumedang berhasil membekuk pelaku kurang dari 24 jam setelah kejadian.

Baca Juga:Tas Dirampas Saat Pulang Sekolah, Nisrina Masih Trauma Keluar RumahJambret Tas Pelajar di Tanjungsari, Tukang Parkir Diringkus Polisi dalam 24 Jam

Dari hasil penangkapan, polisi mengamankan tas selempang, dompet warna biru, tujuh kartu identitas, satu setel jaket dan celana jeans biru, serta motor Honda PCX putih yang digunakan untuk melancarkan aksi tersebut.

Pelaku yang bekerja sebagai tukang parkir diketahui berasal dari wilayah yang sama dengan korban, namun keduanya tidak saling mengenal.

“Kasus ini menunjukkan keseriusan kami dalam menindak pelaku kejahatan jalanan. Alhamdulillah, dalam waktu kurang dari satu hari, pelaku berhasil kami amankan. Ini merupakan bentuk pelayanan dan komitmen kami untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri,” tegas Kapolres.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 365 ayat (1) KUHP tentang pencurian dengan kekerasan, dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara.

Fenomena Kejahatan Jalanan dan Rasa Aman yang Tergerus

Kasus seperti yang dialami Nisrina bukan sekadar persoalan kehilangan barang. Ia menyentuh hal yang lebih dalam: hilangnya rasa aman di ruang publik.

Di banyak daerah, termasuk Sumedang, kejahatan jalanan kerap terjadi dalam bentuk yang sama cepat, mendadak, dan menyisakan trauma bagi korban.

Di sisi lain, keberhasilan aparat dalam mengungkap kasus ini menunjukkan respons cepat dan kerja efektif kepolisian.

Dalam waktu singkat, pelaku berhasil diamankan, dan barang bukti dikembalikan.

Baca Juga:Negara Butuh Pemuda Patriotik: Bupati Dony Ajak Generasi Muda Sumedang Jadi Penentu SejarahServer Pusat Belum Siap, Gladi Bersih TKA di SMAN Jatinangor Terganggu: Siswa Terlempar, Proktor Tak Bisa Logi

Namun, di luar keberhasilan tersebut, masyarakat diingatkan untuk tetap waspada dan tidak lengah di jalan.

0 Komentar