SMKN 2 Sumedang Cetuskan Program Pancatama, Wujudkan Siswa Tangguh, Agamis, dan Adaptif

SMKN 2 Sumedang Cetuskan Program Pancatama, Wujudkan Siswa Tangguh, Agamis, dan Adaptif
Wakasek kesiswaan SMKN 2 Sumedang, saat memaparkan Progaram Unggulan Pancatama disekolahnya yang mendukung program Pacawaluya Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Selasa (28/10).(Achmad/Sumeks)
0 Komentar

Kegiatan seperti Bucket, Saving Day, dan Live (Affiliator) turut menguatkan semangat wirausaha, sedangkan Pertemuan Pagi Ceria dan Literasi Numerasi menjadi sarana untuk menumbuhkan daya pikir kritis dan kreatif.

Budaya perilaku hidup bersih dan sehat juga menjadi perhatian utama. Melalui kegiatan Zero Waste, membawa bekal dari rumah, penyediaan kantin sehat, dan program MBG (Makan Bergizi Gratis), sekolah menanamkan kesadaran pentingnya hidup sehat dan ramah lingkungan.

Kesadaran keselamatan pun ditekankan melalui kebiasaan berjalan kaki ke sekolah dan larangan membawa motor, bekerja sama dengan kepolisian untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan tertib.

Baca Juga:Negara Butuh Pemuda Patriotik: Bupati Dony Ajak Generasi Muda Sumedang Jadi Penentu SejarahServer Pusat Belum Siap, Gladi Bersih TKA di SMAN Jatinangor Terganggu: Siswa Terlempar, Proktor Tak Bisa Logi

Pembentukan karakter siswa juga difasilitasi lewat berbagai ekstrakurikuler, yang menjadi wadah mengasah tanggung jawab, kerja sama, dan kepemimpinan.

Sementara di luar sekolah, semangat Pancatama terus dihidupkan melalui partisipasi aktif siswa dalam Karang Taruna, Forum OSIS, Forum MPK, Saka Bhayangkara, dan Pelita Intan Muda.

Di sisi spiritual, pembinaan religius diterapkan melalui kegiatan baca doa, GTQ, shalat dhuha, dzuhur berjamaah, infaq Jumat Berkah, hingga pengajian bulanan, guna menumbuhkan akhlak mulia dan karakter agamis di lingkungan sekolah.

Program PANCATAMA selaras dengan visi SMKN 2 Sumedang, yakni “terwujudnya lulusan yang berakhlak mulia, kompetitif, dan inovatif di era industri global yang berkelanjutan.”

Melalui penerapan PANCATAMA, SMKN 2 Sumedang membuktikan bahwa inovasi pendidikan tidak hanya berbicara tentang teknologi dan keterampilan, tetapi juga tentang pembentukan manusia seutuhnya tangguh dalam menghadapi tantangan, agamis dalam perilaku, mandiri dalam karya, dan adaptif terhadap perubahan zaman. (ahm)

0 Komentar