KOTA – Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menegaskan bahwa pemuda memiliki peran strategis bukan hanya sebagai penggagas ide, tetapi juga sebagai pelaku perubahan yang mengeksekusi gagasan secara nyata.
“Pemuda adalah mata air gagasan. Tapi gagasan tidak cukup. Harus diturunkan jadi narasi dan dieksekusi, supaya berdampak bagi kehidupan masyarakat,” ujar Dony saat Refleksi Sumpah Pemuda bertajuk “Menyongsong Sumedang Simpati Semakin Maju Menuju Indonesia Emas 2045” di Gedung DPRD Sumedang, baru-baru ini.
Acara tersebut dihadiri jajaran anggota DPRD Sumedang, pengurus KNPI Kabupaten Sumedang, tokoh pemuda, serta perwakilan organisasi kepemudaan. Dalam kesempatan itu, Bupati Dony juga berbagi pengalaman pribadinya ketika aktif di KNPI sejak tahun 1994.
Baca Juga:Dua Pengamen di Sumedang Diciduk Bawa Sajam, Kratom, dan Amunisi Tak AktifMaraknya Kekerasan Jalanan, Buruh Perempuan di Cimanggung Tak Aman Pulang Sendiri
“Organisasi kepemudaan menjadi ruang penting bagi generasi muda untuk menimba pengalaman, memperluas jejaring, dan menanamkan nilai integritas,” katanya.
Menurut Bupati Dony, tahapan berpikir sistematis bagi seorang pemuda harus dimulai dari gagasan, narasi, hingga eksekusi.“Seringkali kita berhenti di gagasan, padahal gagasan harus diwujudkan menjadi tindakan nyata,” tuturnya.
Ia menegaskan, empat kunci kesuksesan pemuda terletak pada pengetahuan, pengalaman, jaringan, dan integritas.“Ilmu tanpa integritas akan kehilangan arah, sedangkan integritas tanpa pengetahuan akan kehilangan pijakan,” tambahnya.
Bupati berharap momentum Sumpah Pemuda menjadi ajang penguatan semangat kebangsaan sekaligus dorongan bagi generasi muda Sumedang untuk terus berkarya dan bersatu menuju Indonesia Emas 2045.
“Mari kobarkan semangat persatuan dan jadilah pemuda yang bukan hanya bicara, tapi berkarya untuk daerah dan bangsa,” ajak Dony.
Sementara itu, Ketua DPD KNPI Sumedang Muhammad Ridzki Kharisma menegaskan bahwa KNPI bukan milik segelintir orang, melainkan rumah besar bagi seluruh pemuda Sumedang.
“Yang harus kita warisi bukan abunya, tapi apinya. Kita belum merdeka dari kemiskinan, kebodohan, dan keterpurukan generasi muda. Itu tugas kita,” ujarnya.
Baca Juga:Nasib Buruh Perempuan di Kawasan Industri: Rentan Jadi Korban Kekerasan di Jalan PulangMisteri Sosok Arlin, Dalang di Balik Penganiayaan Buruh Perempuan di Cimanggung
Ridzki mengajak seluruh pengurus dan organisasi kepemudaan untuk menjadi agen perubahan dan penjaga semangat Sumpah Pemuda agar terus relevan dengan tantangan zaman.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi I DPRD Sumedang Asep Kurnia menekankan pentingnya penguasaan teknologi di era digitalisasi agar pemuda mampu berperan aktif dalam pembangunan daerah.
