3. Siloka Sinatria: Simbol Kesatriaan Akhir lagu mengukuhkan maknanya: “Manuk dadali ngandung siloka sinatria. Keur sakumna Bangsa di Nagara Indonesia.” (Burung garuda adalah lambang kesatriaan. Untuk seluruh bangsa di negara Indonesia).
Lagu ini bukan hanya tentang burung, tetapi tentang cita-cita luhur agar setiap warga negara Indonesia memiliki semangat kesatriaan: jujur, berani, rela berkorban, dan menjunjung tinggi kehormatan bangsa.
Meskipun diciptakan lebih dari setengah abad yang lalu, “Manuk Dadali” tetap lestari dan relevan. Popularitasnya yang meroket sejak pertama kali mengudara di RRI pada masanya telah menjadikannya identitas kultural Sunda dan, pada saat yang sama, pengingat akan semangat kebangsaan.
Baca Juga:Wujudkan Visi Budaya: Sumedang Gandeng Pihak Terkait untuk Membangun Kampung BudayaStop Ragu! Ini 7 Manfaat Tersembunyi Cumi-Cumi yang Bikin Jantung dan Otak Anda Sehat Optimal
Bahkan, lagu ini sering digunakan dalam berbagai acara resmi dan non-resmi, hingga menjadi melodi penyambut kedatangan kereta di beberapa stasiun di wilayah Daop 2 Bandung.
Manuk Dadali adalah pengingat bahwa kekayaan budaya daerah adalah akar dari kekuatan nasional. Ia adalah lagu yang mengajak kita untuk merenungkan makna dari lambang negara kita: gagah, berani, dan yang terpenting, bersatu dalam keberagaman.
