GARUT – Di sebuah rumah sederhana di Kampung Cisaat, Desa Cisaat, Kecamatan Kadungora, hidup seorang lansia bernama Jajang Husen. Tubuhnya yang lumpuh membuatnya tak lagi mampu beraktivitas, sementara hari-harinya dijalani dalam kesunyian tanpa keluarga yang menemani. Hidup sebatang kara, Jajang tak hanya melawan sepi dan sakit, tapi juga nasib administratif yang menempatkannya di posisi keliru dalam sistem bantuan sosial.
Beberapa waktu lalu, Jajang sempat terjatuh di dalam rumahnya. Kabar itu sampai ke telinga Yudha Puja Turnawan, anggota DPRD Garut dari Fraksi PDI Perjuangan, yang kemudian datang menjenguk pada Kamis (30/10) bersama sejumlah pejabat daerah.
“Hari Kamis 30 Oktober 2025 Pak Muhammad Badar Hamid Camat Kadungora, Pak Sopian dari Rehabsos Dinsos Garut, Pak Ruhiat Kades Cisaat, dan Pak Abdusy Syakur Ketua RW 04 Desa Cisaat menengok Pak Jajang Husen lansia sebatang kara yang mengalami kelumpuhan,” ujar Yudha (31/10).
Baca Juga:Bukan Pengamen Biasa: Polisi Temukan Kratom dan Peluru Tak Aktif di SumedangDitemukan di Tangan Pengamen, Kratom Kini Mengancam Kalangan Pelajar Sumedang
Kunjungan itu bermula dari informasi yang disampaikan oleh pendamping PKH, Teguh Pribadi. Ia melaporkan kondisi Jajang yang terjatuh pada Sabtu, 25 Oktober 2025. Dari data yang dihimpun, nama Jajang tercatat dalam Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTKS) pada kategori desil 6 hingga 10 — kelompok masyarakat yang dinilai memiliki kemampuan ekonomi menengah ke atas.
“Pak Jajang Husen ini dikategorikan desil 6-10, atau dikategorikan warga yang kemampuan ekonominya menengah ke atas. Ini bisa dilihat di Data BNBA Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional di Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation Kemensos RI. Hal ini menyebabkan Pak Jajang Husen tak menerima semua komponen bantuan sosial pemerintah pusat,” terang Yudha.
Klasifikasi itulah yang membuat Jajang terlewat dari berbagai bantuan sosial, meski kenyataan hidupnya menunjukkan sebaliknya. Dalam kondisi lumpuh dan tanpa keluarga, ia tak mendapat dukungan reguler dari pemerintah pusat.
Namun, di tengah situasi yang tampak buntu, tangan-tangan lokal masih berusaha membantu. Pemerintah Desa Cisaat menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa kepada Jajang. Warga sekitar juga bergantian mengantarkan makanan sehari-hari.
“Harapan saya kemensos RI bisa assesment ulang karena lansia sebatang kara seperti Pak Jajang Husen seharusnya tak dikategorikan desil 6-10. Alhamdulillah pemerintahan Desa Cisaat memberikan bantuan BLT Dana Desa untuk Pak Jajang Husen. Beruntung kerabat dan warga sekitar juga rutin memberikan makanan sehari-hari untuk Pak Jajang Husen,” ujar Yudha.
