Terlupakan di Tengah Sistem: Kisah Lansia Lumpuh di Garut yang Tak Tersentuh Bansos

Terlupakan di Tengah Sistem: Kisah Lansia Lumpuh di Garut yang Tak Tersentuh Bansos
Terlupakan di Tengah Sistem: Kisah Lansia Lumpuh di Garut yang Tak Tersentuh Bansos
0 Komentar

Dalam kesempatan yang sama, Bidang Rehabilitasi Sosial (Rehabsos) Dinsos Garut memberikan bantuan sembako yang bersumber dari bidang Linjamsos Dinsos Garut. Namun, stok bantuan itu pun kini terbatas.

“Perlu diketahui sejak awal September 2025 bidang rehabsos Dinsos Garut sudah kehabisan stok sembako karena minimnya alokasi anggaran dari Pemkab Garut,” kata Yudha.

Sebagai bentuk empati, Yudha turut memberikan santunan uang tunai agar Jajang bisa memenuhi kebutuhan dasar seperti popok dan perawatan harian. Ia berharap ada sinergi lebih luas untuk membantu para lansia tunggal yang terlupakan oleh sistem.

Baca Juga:Bukan Pengamen Biasa: Polisi Temukan Kratom dan Peluru Tak Aktif di SumedangDitemukan di Tangan Pengamen, Kratom Kini Mengancam Kalangan Pelajar Sumedang

“Selaku wakil rakyat saya juga memberikan santunan uang untuk Pak Jajang Husen agar bisa beli pampers dan kebutuhan lainnya. Di tengah keterbatasan anggaran Pemkab Garut, harapan saya bisa dioptimalkan kolaborasi pendanaan dari CSR dan BAZNAS Garut untuk membantu Pak Jajang Husen dan lansia tunggal lainnya di Kabupaten Garut,” ujarnya.

Menurut Yudha, Pemerintah Kabupaten Garut perlu membentuk forum tanggung jawab sosial lingkungan perusahaan (TJSLP) agar dana CSR bisa diarahkan lebih tepat sasaran.

“Pemkab Garut harus segera membentuk forum TJSLP (forum tanggung jawab sosial lingkungan perusahaan) atau nama lainnya forum CSR. Ini agar dana CSR bisa dipergunakan membantu warga Garut yang lemah tak berdaya seperti Pak Jajang Husen,” tutup Yudha.***

0 Komentar