Lokasinya yang berada di perbukitan membuat perjalanan ke sana terasa seperti napak tilas, menembus waktu untuk menghormati leluhur Sumedang.
4. Gedung Negara (Gedung Bengkok): Warisan Arsitektur Daendels
Tepat di sebelah Museum Prabu Geusan Ulun berdiri megah Gedung Negara. Bangunan ini dulunya dikenal sebagai Gedung Bengkok, dibangun pada masa pemerintahan Pangeran Soeria Koesoemah Adinata (Pangeran Soegih) sekitar tahun 1850.
Gedung ini merupakan salah satu peninggalan arsitektur kolonial Belanda yang kental, khususnya pada era Herman Willem Daendels.
Baca Juga:Truk Bermuatan Galon Terguling dan Hantam Bus Budiman di Rancaekek, Akibatkan Dua Orang Luka-lukaMakna Lagu Tradisional Sunda "Tokecang": Lagu Jenaka Anak Sunda yang Menyimpan Tamparan Keras Anti-Keserakahan
Meskipun saat ini berfungsi sebagai Rumah Dinas Bupati Sumedang, kemegahan dan tata ruangnya yang luas mencerminkan peran pentingnya sebagai pusat administrasi dan tempat peristirahatan tamu penting di masa lampau.
5. Benteng Pasir Kolecer: Benteng Kembar di Ketinggian
Tidak jauh berbeda dengan Gunung Kunci, Sumedang memiliki benteng kolonial lain yang unik, yaitu Benteng Pasir Kolecer. Benteng ini terletak di kawasan Gunung Gadung, menawarkan panorama alam yang memukau.
Benteng Pasir Kolecer terdiri dari dua bangunan benteng yang menyerupai bunker persembunyian, terpisah sekitar 15 meter.
Satu bangunan diyakini sebagai pos jaga, dan bangunan lainnya memiliki landasan meriam.
Lokasinya yang tersembunyi di atas bukit, diapit oleh area persawahan dan lembah, memberikan kesan misterius seolah benteng ini adalah penjaga rahasia Sumedang dari ketinggian.
Kelima tempat ini membuktikan bahwa Sumedang bukan hanya kota persinggahan, melainkan sebuah laboratorium sejarah yang hidup, tempat kisah raja, penjajah, dan pusaka-pusaka berharga diabadikan.
Apakah Anda ingin saya membuatkan rencana perjalanan singkat untuk mengunjungi 5 tempat bersejarah di Sumedang ini dalam satu hari?