Kedewasaan mencakup pemahaman bahwa Anda layak dihormati, dan Anda bertanggung jawab untuk menetapkan batasan yang sehat. Anda tahu kapan harus mengatakan “Tidak” tanpa merasa bersalah.
Tetapkan batasan jelas tentang waktu, energi, dan perilaku yang dapat diterima dari orang lain. Menghargai diri sendiri juga berarti tidak membandingkan diri dengan orang lain, melainkan fokus pada pengembangan potensi diri sendiri.
6. Bersyukur dan Selalu Ingin Belajar (Growth Mindset)
Orang dewasa yang matang berfokus pada apa yang mereka miliki (rasa syukur) daripada apa yang kurang. Mereka juga menyadari bahwa proses belajar tidak berhenti setelah lulus sekolah; dunia selalu berubah.
Baca Juga:Ungkapan Penyesalan dan Kekecewaan Melalui Lagu Tradisional Sunda Berjudul "Bajing Luncat"Kamu Kesulitan atau Bahkan Membenci Sayur? Suplemen Ini Mungkin Bisa Membantu Kamu untuk Mengatasinya
Ubah kegagalan menjadi peluang belajar. Tanyakan, “Apa yang bisa saya pelajari dari kesalahan ini?” Daripada mengeluh, biasakan untuk mencatat hal-hal kecil yang Anda syukuri setiap hari.
7. Mendahulukan yang Utama (Prioritas)
Kedewasaan emosional dan mental terlihat dari kemampuan untuk melakukan apa yang penting dan bukan hanya apa yang mendesak atau mudah.
Lakukan tugas yang berkontribusi pada tujuan jangka panjang Anda (misalnya, berolahraga, menabung, belajar skill baru) meskipun tugas tersebut tidak mendesak. Mengendalikan diri untuk menunda kesenangan demi manfaat yang lebih besar adalah tanda kedewasaan sejati. Menjadi dewasa bukanlah tentang mencapai usia tertentu, tetapi tentang mengadopsi dan mempraktikkan tujuh sikap ini secara konsisten.
Sikap-sikap ini tidak hanya membawa kesuksesan, tetapi juga menciptakan kehidupan yang lebih tenang, bahagia, dan penuh makna, baik untuk diri sendiri maupun bagi orang-orang di sekitar Anda.
