Premanisme, Tak Ada Ruang di Sumedang

JUMPA PERS: Kapolres Sumedang AKBP Sandityo Mahardika bersama Wakil Bupati Sumedang Fajar Aldila memeriksa ena
JUMPA PERS: Kapolres Sumedang AKBP Sandityo Mahardika bersama Wakil Bupati Sumedang Fajar Aldila memeriksa enam pelaku premanisme yang diamankan jajaran Satreskrim Polres Sumedang dari tiga lokasi berbeda. Para pelaku ditangkap dalam operasi penertiban premanisme di ruas Tol Cisumdawu, wilayah Jati Hurip Sumedang Utara, dan kawasan perkotaan. Dalam operasi tersebut, polisi juga mengamankan barang bukti senjata tajam dan kendaraan yang digunakan pelaku
0 Komentar

SUMEDANGEKSPRES – Kepolisian Resor (Polres) Sumedang kembali menggelar operasi besar-besaran dalam rangka penertiban aksi premanisme yang meresahkan masyarakat.

Dalam operasi yang digelar beberapa hari lalu, jajaran Satreskrim berhasil mengamankan enam orang pelaku premanisme, dari tiga lokasi berbeda di wilayah hukum Polres Sumedang.

Kapolres Sumedang AKBP Sandityo Magardika mengungkapkan, operasi tersebut merupakan tindak lanjut dari maklumat Kapolda Jawa Barat, dalam upaya menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan kondusif di tengah masyarakat.

Baca Juga:Nekat Nyolong di Jalan Tol, Polisi Ringkus Kakak Beradik Pengantar Baja RinganPameran Dagang di Karachi Jadi Momentum Emas, Kadin Sumedang Ajak Pelaku Usaha Siap Ekspor ke Pakistan

“Hari ini kami mengamankan enam orang pelaku premanisme aktif di tiga tempat kejadian perkara (TKP) berbeda,” kata Sandityo di Mapolres Sumedang, Senin (3/11).

TKP pertama, kata Kapolres, berada di Tol Cisumdawu KM 178. Pelaku melakukan tindakan premanisme terhadap karyawan tol yang sedang bertugas memperbaiki jalan.

“Pelaku berpura-pura menanyakan sesuatu kepada petugas, lalu secara tiba-tiba merampas handphone milik pegawai tol dan memukul korban. Setelah itu, pelaku kabur menggunakan mobil,” bebernya.

TKP kedua, sambung Kapolres, terjadi di wilayah Jati Hurip Sumedang Utara.

Dijelaskan, ada empat orang melakukan pengeroyokan terhadap seorang pelajar SMA. Para pelaku mengejar dan menendang sepeda motor korban, lantaran merasa terganggu dengan suara knalpot bising.

“Motivasinya sepele, hanya karena suara knalpot bising. Namun dua dari empat pelaku diketahui sedang dalam pengaruh alkohol, sehingga emosi dan melakukan pemukulan secara bersama-sama,” jelas Sandityo.

Sedangkan pada TKP ketiga, petugas mengamankan seorang pengamen jalanan atau anak punk, yang kedapatan membawa senjata tajam jenis belati.

Baca Juga:Meski 10 Pemain, Perses Sumedang Sukses Bungkam Persigar di Kandang LawanTergiur Isi Tas, Kang Parkir di Tanjungsari Nekat Menjambret

“Dari pengakuannya, senjata tersebut disimpan dalam tas dan sudah lama digunakan sebagai aksesoris,” imbuhnya.

Polres Sumedang, tutur Kapolres, akan terus melakukan operasi rutin, sebagai bentuk komitmen menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat.

“Kami ingin memastikan masyarakat Sumedang merasa aman beraktivitas, tanpa gangguan premanisme,” ungkapnya.

Kepada wartawan, Kapolres sebut terhadap para pelaku yang terjaring razia, akan dilakukan pembinaan, yang teknisnya akan dikerjasamakan dengan Dinas Sosial dan Pemkab Sumedang

“Dengan adanya operasi ini, diharapkan tingkat kriminalitas dan gangguan ketertiban di Kabupaten Sumedang dapat terus ditekan,” pungkasnya.

0 Komentar