SUMEDANGEKSPRES – Mereka datang bukan sebagai favorit, tapi pulang membawa dua trofi juara. SSB Trio Jatinangor kembali menegaskan diri sebagai kekuatan utama sepak bola usia dini di Kabupaten Sumedang.
SORAKAN penonton, tepuk tangan pelatih, dan teriakan bangga orang tua berpadu menjadi satu. Di tengah riuh itu, puluhan bocah berseragam hijau muda berlari mengibarkan bendera kemenangan.
Mereka adalah anak-anak Sekolah Sepak Bola (SSB) Trio Jatinangor, klub yang kembali mengharumkan nama Kecamatan Jatinangor lewat torehan gemilang di ajang Liga Anak Sumedang 2025.
Baca Juga:12 Ribu Dapet 3.000 Koin? Ini Cara Top Up Koin TikTok Murah Resmi dan AmanCara Top Up Koin TikTok DANA Murah 2025: Praktis, Aman, dan Banyak Bonusnya!
Musim ini benar-benar menjadi milik Trio Jatinangor. Mereka menutup kompetisi dengan dua gelar juara, masing-masing di kategori U-11 dan U-12, serta menempati peringkat ketiga di dua kategori lainnya, U-9 dan U-10.
Capaian itu tak hanya menambah koleksi piala di lemari klub, tapi juga menegaskan posisi Trio Jatinangor sebagai salah satu pusat pembinaan sepak bola usia dini paling konsisten di Kabupaten Sumedang.
Liga Anak Sumedang yang digelar oleh Forum Komunikasi Sekolah Sepak Bola (FKSSB) Sumedang ini menjadi ajang paling bergengsi bagi tim-tim muda di daerah. Menggunakan sistem round robin, setiap klub harus berhadapan satu sama lain dalam pertandingan penuh, menguji stamina, teknik, sekaligus mental pemain muda.
Empat kelompok umur ikut bersaing: U-9 (kelahiran 2016), U-10 (2015), U-11 (2014), dan U-12 (2013). Setiap pertandingan bukan hanya soal skor akhir, tapi juga tentang pembelajaran: bagaimana menahan emosi, memahami kerja sama tim, dan menjaga sportivitas di tengah tekanan.
Dari Stadion Ahmad Yani hingga Lapang Mini Cikandung, deru semangat anak-anak itu nyaris tak pernah padam. Lapangan yang becek selepas hujan tak menghalangi langkah kecil mereka. Beberapa kali terjatuh, mereka bangkit lagi. Bola dikejar, dikontrol, dan ditendang dengan semangat tanpa kenal lelah.
Di balik semua itu, ada sosok pelatih yang sudah lama menanamkan pondasi pembinaan kuat: Yayat Ruhiyatna, Kepala SSB Trio Jatinangor. Ia menyebut keberhasilan tahun ini bukan sekadar soal piala, tapi hasil dari proses panjang yang diisi dengan latihan rutin, kedisiplinan, dan kerja keras seluruh tim.
