Hunian Hotel di Sumedang Turun, Rata-Rata Tamu Hanya Menginap Satu Malam

Hunian Hotel di Sumedang Turun, Rata-Rata Tamu Hanya Menginap Satu Malam
Suasana halaman depan salah satu hotel di Kabupaten Sumedang. BPS Sumedang mencatat, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel gabungan bintang dan nonbintang pada September 2025 hanya mencapai 29,58 persen, turun 3,26 poin dibanding bulan sebelumnya. Penurunan ini terutama terjadi pada kelompok hotel berbintang, sementara hotel nonbintang justru mencatat sedikit peningkatan.(istimewa)
0 Komentar

KOTA – Tingkat hunian kamar hotel di Kabupaten Sumedang kembali melandai pada September 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumedang mencatat Tingkat Penghunian Kamar (TPK) gabungan hotel bintang dan nonbintang hanya mencapai 29,58 persen, atau turun 3,26 poin dibandingkan capaian bulan sebelumnya yang mencapai 32,84 persen.

Ketua Tim Statistik Distribusi BPS Kabupaten Sumedang, Ir. Ima Primasari, menjelaskan bahwa pelemahan ini terutama disumbang oleh turunnya okupansi hotel berbintang.

“TPK hotel bintang pada September 2025 sebesar 42,85 persen, turun cukup signifikan yakni 10,95 poin dibandingkan Agustus 2025 yang mencapai 53,80 persen,” kata Ima dalam siaran rilis resminya pada Selasa (4/11).

Baca Juga:Bocah 5 Tahun Tenggelam di Sungai Cubluk Kertajati Ditemukan Meninggal Dunia oleh Tim SAR GabunganTragedi di Ruang Kelas, Siswa SMPN 2 Tanjungsari Meninggal Saat Belajar

Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, penurunan juga masih terjadi. Pada September 2024, TPK hotel bintang tercatat 46,34 persen, artinya secara tahunan mengalami kontraksi 3,49 poin.

Sementara itu, untuk hotel nonbintang justru mencatatkan tren sebaliknya. Hunian kamar di kelompok ini meningkat baik secara bulanan maupun tahunan.

“TPK hotel nonbintang September 2025 mencapai 19,51 persen, naik 2,58 poin dibandingkan Agustus 2025 yang sebesar 16,93 persen. Dibandingkan September 2024 juga naik 0,86 poin,” kata Ima.

Peningkatan okupansi hotel nonbintang menunjukkan adanya pergerakan wisatawan dan tamu lokal dengan kecenderungan memilih akomodasi berbiaya lebih rendah.

Fenomena ini bisa dipengaruhi oleh perubahan pola perjalanan dan preferensi tamu domestik yang lebih sensitif terhadap harga pasca-penyesuaian ekonomi triwulan III 2025.

Dari sisi Rata-Rata Lama Menginap Tamu (RLMT), BPS mencatat tamu yang datang ke Sumedang cenderung tidak menginap lebih dari satu malam.

Secara keseluruhan, RLMT di Kabupaten Sumedang pada September 2025 hanya 1,00 malam, sedikit lebih singkat dibandingkan Agustus 2025 yang mencapai 1,05 malam. Angka tersebut sama dengan RLMT pada bulan yang sama tahun sebelumnya (September 2024).

Baca Juga:Kandang Ayam di Tanjungsari Kebakaran Hebat, Kerugian Capai Rp750 JutaNgakalin Tiktok, Ini Hack Cara Top Up Koin TikTok Gratis 2025

“Baik untuk tamu asing maupun tamu Indonesia, rata-rata lama menginap masih satu malam. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar tamu datang dengan tujuan singgah atau kunjungan singkat,” jelas Ima Primasari.

Lebih rinci, tamu asing yang menginap di Sumedang pada September 2025 rata-rata hanya 1,00 malam, tidak berubah dari bulan sebelumnya maupun dibandingkan tahun lalu. Seluruh tamu asing tersebut tercatat menginap di hotel berbintang, sementara tidak ada tamu asing yang menginap di hotel nonbintang.

0 Komentar