“Budaya itu hidup ketika diwariskan. Akar tradisi harus terus terhubung dengan generasi muda agar identitas kita tidak tercerabut dari tanahnya. Jabar Etno Fest adalah ruang bagi masyarakat untuk menanam kembali nilai budaya dan mendorong lahirnya karya baru yang relevan dengan zaman,”ujarnya.
Retno menambahkan, Sumedang dipilih sebagai titik awal penyelenggaraan karena memiliki sejarah panjang peradaban Sunda dan kekayaan seni yang masih hidup hingga kini.
“Ini bukan sekadar festival, tapi gerakan kultural yang menghubungkan tradisi dengan masa depan,” imbuhnya.
Baca Juga:Jabar Etno Festival, Wujud Kolaborasi untuk Majukan Ekosistem Budaya NasionalPremanisme, Tak Ada Ruang di Sumedang
Sementara itu, Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, menyampaikan rasa bangga dan syukur atas terselenggaranya Jabar Etno Fest perdana di daerahnya.
“Kami sangat bersyukur dan bangga karena Sumedang menjadi daerah pertama di Jawa Barat yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan Jabar Etno Festival 2025. Saya mengucapkan terima kasih kepada BPK IX Jawa Barat atas kepercayaannya. Kami berharap platform ini bisa menjadikan budaya sebagai kekuatan ekonomi baru di Kabupaten Sumedang,” ungkap Bupati Dony.
Ia menegaskan bahwa kebudayaan memiliki potensi besar untuk mendorong ekonomi kreatif daerah.
“Festival seperti ini bukan hanya memperkaya wawasan budaya, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat melalui seni, kuliner, dan produk kreatif lokal,” tambahnya.
Jabar Etno Fest dibangun atas filosofi pohon sebagai simbol perjalanan kebudayaan. Akar melambangkan tradisi dan nilai dasar, batang adalah identitas dan keberlanjutan, daun menjadi lambang kreasi dan ekspresi generasi muda, sementara buah mencerminkan manfaat dan warisan bagi masa depan.
Filosofi ini menjadi dasar perancangan festival agar tidak hanya menjadi perayaan budaya, melainkan juga wadah regenerasi dan inovasi.
Ke depan, Jabar Etno Fest akan menjadi agenda tahunan yang digelar bergilir di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat.
Baca Juga:Nekat Nyolong di Jalan Tol, Polisi Ringkus Kakak Beradik Pengantar Baja RinganPameran Dagang di Karachi Jadi Momentum Emas, Kadin Sumedang Ajak Pelaku Usaha Siap Ekspor ke Pakistan
Dengan format yang inklusif dan partisipatif, festival ini diharapkan menjadi rumah besar bagi warisan budaya dan ruang ekspresi bagi generasi masa depan.
“Menjalin tradisi bukan sekadar mengenang masa lalu, tetapi memastikan nilai-nilai leluhur terus menginspirasi generasi masa depan,” tutup Retno Raswaty. (red)
