Ciuman dahi menyiratkan bahwa si pemberi menghormati jiwa dan pikiran penerima, jauh melampaui daya tarik fisik.
Orang tua sering mencium kening anak mereka untuk menenangkan atau memberikan dukungan emosional, menunjukkan kehangatan, kelembutan, dan rasa aman.
4. Dukungan dan Penghiburan Emosional (Ciuman “Malaikat”)
Beberapa ciuman sangat spesifik lokasinya dan bertujuan untuk memberikan ketenangan pada saat seseorang merasa rentan.
Baca Juga:Simak 10 Jenis Phobia yang Mungkin Kamu Rasakan Tanpa SadarTiga Pria Diringkus Polisi Usai Keroyok Mahasiswa Yatim Piatu yang Tengah Beristirahat di Dalam Masjid
Ciuman yang sangat lembut di kelopak mata atau di bawah mata sering dilakukan untuk menghibur, menenangkan, atau menyampaikan bahwa si pemberi akan menjauhkan semua kesedihan dari penerima. Ini adalah bentuk kasih sayang yang intim tetapi non-seksual.
Sentuhan bibir di bagian wajah atau rambut pada saat seseorang menangis atau sakit dapat berfungsi sebagai saluran untuk menyampaikan empati dan solidaritas, menyatakan “Aku di sini untukmu.”
5. Tanda Perpisahan dan Doa (Ciuman Perpisahan)
Ciuman seringkali menjadi penutup dari suatu interaksi, yang maknanya bisa sangat emosional.
Ciuman, entah di dahi, pipi, atau bibir, bisa menjadi tanda perpisahan terakhir. Dalam konteks yang menyedihkan, ciuman ini adalah cara untuk mengucapkan selamat tinggal dan menyimpan kenangan terakhir.
Ciuman singkat yang diberikan sebelum seseorang melakukan perjalanan jauh atau menghadapi situasi sulit sering kali mengandung doa agar penerima selamat dan baik-baik saja, melambangkan ikatan yang tetap terjalin meski jarak memisahkan. Ciuman adalah bahasa tubuh yang kaya. Memahami konteks, siapa yang mencium, di mana mereka mencium, dan situasi yang melingkupinya akan mengungkap pesan sebenarnya yang jauh lebih beragam dan mendalam daripada sekadar ungkapan cinta romantis.
