Kebijakan “Jumat Ngangkot” Diabaikan ASN, Bupati Dony Minta Sanksi Tegas

Kebijakan “Jumat Ngangkot” Diabaikan ASN, Bupati Dony Minta Sanksi Tegas
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir tampak membayar ongkos angkot saat mengikuti program “Jumat Ngangkot” bersama sejumlah pejabat Pemkab Sumedang. Program ini digagas sebagai upaya menumbuhkan kesadaran lingkungan, mengurangi emisi kendaraan pribadi, serta mendukung ekonomi sopir angkot di wilayahnya. Namun di lapangan, tak sedikit ASN yang justru mengabaikan aturan tersebut dengan tetap menggunakan mobil dinas maupun kendaraan pribadi. Momen ini menjadi simbol kontras antara keteladanan pemimpin dan rendahnya komitmen sebagian aparatur dalam menjalankan kebijakan daerah.(istimewa)
0 Komentar

Di sisi lain, kebijakan Jumat Ngangkot kini menghadapi ujian legitimasi. Bila pemerintah daerah tidak tegas, aturan itu hanya akan tinggal slogan. Tanpa penegakan disiplin yang nyata, kebijakan semacam ini mudah dipermainkan dan kehilangan makna. ASN yang patuh pun akhirnya akan merasa kebijakannya tidak adil karena yang taat tak dihargai, sementara yang melanggar bebas tanpa konsekuensi.

Padahal, semangat di balik program ini sangat rasional mengurangi emisi karbon, melestarikan lingkungan, dan menggerakkan ekonomi sopir angkot. Namun tanpa komitmen kolektif, semua itu akan berakhir sebagai gimmick birokrasi indah di spanduk, kosong di praktik.

Ketaatan ASN seharusnya tidak berhenti di ruang apel atau laporan kinerja, melainkan terlihat dari tindakan nyata di lapangan. Ketika Bupati saja mau turun tangan naik angkot, maka tidak ada alasan bagi bawahannya untuk tetap bersikeras dengan kemewahan pribadi. Dalam konteks ini, pelanggaran Jumat Ngangkot bukan sekadar indisipliner, tapi bentuk nyata dari kemunduran etika pelayanan publik. (kos)

0 Komentar