SUMEDANG EKSPRES, KESENIAN – Sisindiran merupakan seni merangkai kata dalam tradisi Sunda yang unik, indah, dan cerdas. Seni ini terbagi menjadi tiga wujud utama berdasarkan strukturnya: Rarakitan, Paparikan, dan Wawangsalan.
Ketiga jenis ini memiliki ciri khas yang membedakan cara penyampaian cangkang (sampiran) dan eusi (isi).
Berikut adalah pembahasan mendalam beserta contoh dari masing-masing jenis sisindiran:
Rarakitan (Merakit Kata)
Secara harfiah, Rarakitan berasal dari kata rakit yang berarti susunan atau ikatan.
Baca Juga:Sisindiran: Warisan Sastra Lisan Sunda yang Tak Lekang oleh WaktuSMPN 6 Sumedang Dukung Program Gubernur Jabar
Sesuai namanya, jenis sisindiran ini memiliki ciri khas berupa adanya pengulangan kata di awal baris cangkang (sampiran) dan awal baris eusi (isi).
Pengulangan ini seolah-olah ‘merakit’ atau mengikat kedua bagian tersebut menjadi satu kesatuan.
Ciri-Ciri Utama Rarakitan:
- Jumlah Baris: Terdiri dari empat baris.
- Struktur: Dua baris pertama adalah
- Cangkang (Sampiran), dua baris terakhir adalah Eusi (Isi).
- Rima/Purwakanti: Berpola a-b-a-b
- Kekhasan: Terdapat pengulangan kata di awal baris cangkang dan awal baris eusi.
Contoh Rarakitan:
1. Piwuruk (Nasihat)
Lamun urang melak cabé
Niscaya bakal lada.
Lamun urang daék sabar,
Niscaya loba ganjaran.
Kata “Lamun” diulang pada baris 1 dan 3, ‘merakit’ sisindiran.
2. Sésébréd (Humor)
Ka pasar rék meuli soto,
Tuluy ngaliwat ka Ciawi.
Ka saha atuh nya sono,
Geuning kuring téh kabawa.
Kata “Ka” diulang pada baris 1 dan 3, membuat bunyi sisindiran lebih padu.
3. Silih Asih (Cinta)
Hayang teuing buah dukuh,
Teu burung meunang ngala.
Hayang teuing tepung puguh,
Teu burung laksana.
Kata “Hayang” diulang pada baris 1 dan 3.
2. Paparikan (Dekat Bunyi)
Paparikan berasal dari kata parik atau pari (sebagian ahli menyebut deukeut atau dekat).
Ciri utama Paparikan adalah kedekatan atau kesamaan bunyi (purwakanti) yang sangat ketat antara cangkang dan isi, terutama pada suku kata terakhir di setiap baris.
Paparikan adalah jenis sisindiran yang paling umum dan dikenal luas.
Ciri-Ciri Utama Paparikan:
- Jumlah Baris: Terdiri dari empat baris.
- Struktur: Dua baris pertama adalah Cangkang, dua baris terakhir adalah Eusi.
- Rima/Purwakanti: Berpola a-b-a-b.
- Kekhasan:Tidak ada pengulangan kata di awal baris, tetapi bunyi akhir cangkang (a dan b) harus benar-benar sama dengan bunyi akhir eusi (a dan b).
