Nostalgia Permainan Kartu Gambar: Serunya Hiburan Masa Kecil

Nostalgia Permainan Kartu Gambar: Serunya Hiburan Masa Kecil
Nostalgia Permainan Kartu Gambar: Serunya Hiburan Masa Kecil.(Pinterest).
0 Komentar

SUMEDANG ESKPRES – Siapa yang rindu dan ingin bernostalgia dengan keseruan permainan kartu gambar dari masa kecil? Mainan sederhana ini adalah salah satu hiburan paling populer dan seru di era sebelum gadget.

Pada masa itu, ketika anak-anak berkumpul, kartu gambar adalah primadona.

Permainan ini sangat favorit, apalagi jika dimainkan beramai-ramai bahkan hingga 15 orang saat waktu istirahat sekolah atau sore hari.

Mengenang permainan kartu gambar ini selalu membawa keseruan dan kenangan manis.

Baca Juga:Resep Spaghetti Ala Italia Enak dan Rasanya Mewah Cocok Untuk Camilan RumahResep Bakwan Jagung Khas Manado yang Crispy dan Bikin Nagih

Daya tariknya bukan hanya terletak pada gambar-gambar lucu di kartu, tetapi juga pada semangat dan kebahagiaan yang tercipta saat bermain.

Anak-anak begitu antusias karena cara bermainnya unik: Kartu harus ditepuk (diteprok) menggunakan dua tangan.

Tujuannya adalah membalik kartu gambar milik lawan, dan siapa yang berhasil membalik kartu akan memenangkan kartu tersebut.

Sebaliknya, jika kartu tidak terbalik, maka pemain kalah, dan kartunya akan berpindah tangan.

Lebih dari sekadar hiburan yang mengasyikkan, permainan kartu gambar secara tidak langsung mengasah kemampuan motorik dan kecerdasan anak.

Permainan ini mengajarkan kecepatan berpikir saat bermain, sekaligus melatih kesabaran dan sportivitas saat menerima kekalahan.

Selain itu, kartu gambar juga menumbuhkan semangat kebersamaan dan komunikasi yang baik antar sesama teman, menciptakan suasana bermain yang hangat dan penuh interaksi.

Dampak Gadget pada Anak

Baca Juga:Flashback Permainan Masa Lalu: Bola Bekel, Karet, dan Teprak Gunung yang Terlupakan Akibat GadgetMengenang Mie Sakura: Jajanan Legendaris Masa Lalu Bikin Susah Move On

Fenomena yang tak terhindarkan adalah kecanduan gadget pada anak-anak masa kini, khususnya mereka yang berada di jenjang TK dan SD.

Dampaknya, banyak anak yang kini asyik dengan dunianya sendiri. Akibatnya, interaksi dan komunikasi saat bermain bersama atau dalam lingkungan sosial menjadi berkurang secara signifikan.

0 Komentar