3.070 Warga Sumedang Keluar dari Garis Miskin, Angka Kemiskinan Turun Jadi 8,8 Persen

3.070 Warga Sumedang Keluar dari Garis Miskin, Angka Kemiskinan Turun Jadi 8,8 Persen
Pemerintah Kecamatan Cimanggung bersama BPBD Sumedang menyalurkan bantuan darurat kepada Ma Acih yang masuk kategori miskin ekstrem dan tinggal di rumah yang hampir ambruk.(Engkos/Sumeks)
0 Komentar

KOTA – Angka kemiskinan di Kabupaten Sumedang mencatatkan penurunan signifikan, kini berada di level 8,8 persen, turun dari posisi sebelumnya yang masih di atas 9 persen. Capaian ini mendapat apresiasi tinggi dari Bupati Sumedang, Donny Ahmad Munir.

“Terima kasih atas kerja keras semuanya. Alhamdulillah, angka kemiskinan di Sumedang turun menjadi 8,8 persen,” ujar Bupati Donny saat Rapat Koordinasi (Rakor) Pemerintahan Desa Kabupaten Sumedang, baru-baru ini.

Bupati Donny menegaskan bahwa keberhasilan ini adalah bukti nyata sinergi erat antara pemerintah kabupaten dan pemerintah desa dalam mengakselerasi pembangunan dan pelayanan publik hingga ke akar rumput.

Baca Juga:Pemdes Cikole Tuntaskan Hotmix Jalan Cikole–Cibunut Lewat Banprov Jabar 2025Polsek Sumedang Utara Dukung Ketahanan Pangan Lewat Penanaman Ubi Cilembu di Lahan Sempit

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengonfirmasi tren positif ini. Jumlah penduduk miskin pada 2025 diproyeksikan mencapai sekitar 105 ribu jiwa, berkurang sekitar 3,07 ribu jiwa dari tahun sebelumnya yang mencapai 108 ribu jiwa.

Garis Kemiskinan Naik, Fokus Program DiperketatMeski angka kemiskinan menurun, BPS mencatat adanya kenaikan pada Garis Kemiskinan (GK).

GK Sumedang pada 2025 tercatat Rp436.490 per kapita per bulan, naik 3,26 persen dari GK 2024 sebesar Rp422.714. Kenaikan ini menggarisbawahi tantangan bagi pemerintah daerah.

Menyikapi hal tersebut, Bupati Donny secara tegas meminta kepala desa dan perangkat daerah untuk lebih fokus pada program prioritas yang benar-benar menyentuh kebutuhan dasar warga.

“Jangan sekali-kali membuat program dan kebijakan yang tidak berdampak kepada masyarakat dan tidak mengatasi masalah,” tegasnya.

Donny juga menginstruksikan agar seluruh pemerintahan desa mulai merangkul digitalisasi serta memimpin dengan hati dan keteladanan.

Akselerasi ekonomi desa didorong melalui pembangunan fisik gerai, pengembangan gudang, dan penguatan Koperasi Desa Merah Putih.

Baca Juga:Kemenag Sumedang Sosialisasikan Kuota Haji 2025, Daftar Tunggu Kini Berdasarkan ProvinsiDamkar Tanjungsari Evakuasi Sarang Tawon di Atap Rumah Warga Leles, Jatinangor, Warga Aman dari Sengatan

Selain itu, program tiga juta rumah dengan skema FLPP juga disiapkan untuk memastikan akses hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah.(red)

0 Komentar