Sumedang Paling Progresif di Ekosistem Rebana

Sumedang Paling Progresif di Ekosistem Rebana
Sumedang Paling Progresif di Ekosistem Rebana
0 Komentar

SUMEDANGEKSPRES – Sumedang dinilai sebagai kabupaten yang bergerak paling cepat dan paling progresif di antara tujuh daerah dalam ekosistem Rebana. Kawasan Rebana telah menjadi koridor ekonomi baru yang strategis bagi Provinsi Jawa Barat. Kawasan ini mencakup tujuh kabupaten/kota seperti Cirebon, Subang, Indramayu, Majalengka, Kuningan, Sumedang, dan Kota Cirebon.

“Dipimpin Bupati Dony Ahmad Munir, Sumedang tampil sebagai kabupaten yang bukan hanya siap menyambut investasi, tetapi juga telah menyiapkan fondasi digital-infrastruktur yang kuat,” kata Budhiana Kartawijaya, Deputy CEO BP Rebana usai menjadi moderator sesi CEO Talk dalam West Java Investment Summit (WJIS), Jumat lalu.

WJIS merupakan forum ekonomi tahunan yang ke-7 digelar Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Barat, akhir pekan kemarin. Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menjadi salah satu Pembicara di CEO Talks for West Java New Economic Corridor _“How West Java Wins: Leveraging Trade, Technology, and Talent for Global Success_. Bupati Dony menyamilam komitmen Sumedang yang terbuka dan antusias terhadap investor. Sumedang juga menyiapkan regulasinya dengan kemudahan berinvestasi dan pemberian insentif.

Baca Juga:BRI Apresiasi AgenBRILink Berprestasi di Jawa Barat Melalui Program Super AgenBRILink 2025Polda Jabar Dalami Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik oleh Influencer Skincare

Menurut Budhiana yang juga mantan pemimpin redaksi Pikiran Rakyat, Sumedang memiliki enam gerbang keluar di sepanjang Tol Cisumdawu, akses istimewa yang tidak dimiliki daerah lain. “Ini menjadikan Sumedang hanya berjarak menit dari Bandung di barat dan Bandara Kertajati di timur,” katanya.

Selain itu, terang Budhiana, Sumedang memiliki ekosistem pendidikan yang subur. Kecamatan Jatinangor menjadi pusat ilmu pengetahuan, perguruan tinggi top ada di sana. Di pusat Sumedang kota juga ada perguruan tinggi dan saat ini beberapa perguruan tinggi menjalin kerjasama dengan Pemkab Sumedang untuk membuka kampus. “Perguruan tinggi yang melahirkan talenta muda bagi industri manufaktur, digital, dan jasa,” kata Budhiana.

Di sektor infrastruktur air, Sumedang diperkuat kehadiran beberapa bendungan mulai dari Bendungan Jatigede, Cipanas di Ujungjaya dan Sadawarna di Surian. “Bendungan Jatigede salah satu bendungan terbesar di Indonesia, yang menjadi tulang punggung air baku, pariwisata, dan energi,” katanya.

0 Komentar