CIMANGGUNG – Direktur BUMDes Cihanjuang, Tulus, memberikan penjelasan mengenai alur pengelolaan program WiFi desa selama periode 2022 hingga 2025.
Penjelasan ini disampaikan untuk memberikan gambaran utuh kepada masyarakat mengenai mekanisme pendanaan, teknis operasional, serta dasar administrasi yang berjalan di tubuh BUMDes sejak ia menjabat.
Menurut Tulus, program WiFi Desa merupakan unit usaha yang pada awal 2022 masih berada dalam masa penataan ulang, baik dari sisi jaringan maupun cakupan layanan.
Baca Juga:Pembangunan Jalan Desa Giriharja Dipercepat, Infrastruktur Kebonjati Mantapkan Akses ke Wisata Gunung KacapiJalan Cadas Pangeran: Sebuah Pengorbanan untuk Sejarah
“Pada 2022 hingga 2024, kondisi jaringan mengalami banyak penyesuaian. Kami harus memperbaiki infrastruktur, mengganti perangkat, dan menambah jangkauan layanan,” ujar Tulus.
Karena itu, BUMDes masih membutuhkan penyertaan modal usaha yang disepakati melalui Musyawarah Desa (Musdes) dan masuk dalam APBDes. Dana tersebut digunakan untuk mendukung stabilitas layanan dan keberlanjutan jaringan.
Tulus memberikan penjelasan bahwa pendapatan dari pelanggan WiFi tidak dapat dihitung sebagai keuntungan penuh karena adanya sejumlah biaya operasional rutin.
“Pendapatan dari pelanggan harus dikurangi biaya bandwidth, kabel, perangkat, teknisi, dan perawatan. Jadi tidak bisa dihitung sebagai pendapatan bersih,” jelasnya.
Menurutnya, beberapa titik layanan publik desa juga mendapatkan akses WiFi tanpa biaya, sehingga pendapatan tidak setara dengan jumlah pengguna.
Tulus menjelaskan bahwa dirinya sebagai Direktur BUMDes berfokus pada pengawasan administrasi dan laporan usaha, sementara pengelolaan teknis jaringan WiFi ditangani oleh operator dan teknisi khusus.
“Tugas saya mengatur administrasi BUMDes. Untuk urusan teknis WiFi ada operator yang menangani langsung,” katanya.
Baca Juga:Operasi Zebra Lodaya 2025 Fokus Cadas Pangeran, Polisi Perketat Pengawasan Jalur Rawan KecelakaanSumedang Jadi Daerah Paling Progresif di Kawasan Rebana, Infrastruktur dan Digitalisasi Jadi Kunci
Ia menegaskan bahwa hal tersebut merupakan pembagian peran normal dalam struktur BUMDes.
Terkait perangkat desa yang merangkap sebagai sekretaris BUMDes, Tulus menegaskan bahwa keputusan tersebut diambil karena kebutuhan administrasi dan terbatasnya sumber daya manusia pada saat itu.
“Saat itu memang SDM masih terbatas, sehingga sekretaris BUMDes dijalankan oleh perangkat yang mampu mengelola administrasi,” jelasnya.
Tulus menegaskan bahwa seluruh laporan terkait program WiFi dari 2022 hingga 2025 tersimpan dalam arsip BUMDes dan siap dipresentasikan jika diperlukan dalam forum resmi.
“Semua laporan ada dan tersimpan. Jika dibahas dalam Musdes, kami siap membuka dan menjelaskan seluruh datanya,” tegasnya.
