ETLE Jadi Tulang Punggung Penertiban Lalu Lintas, Kapolres:  Perubahan Budaya Berkendara Kini Tak Terhindarkan

ETLE Jadi Tulang Punggung Penertiban Lalu Lintas, Kapolres:  Perubahan Budaya Berkendara Kini Tak Terhindarkan
ETLE Jadi Tulang Punggung Penertiban Lalu Lintas, Kapolres:  Perubahan Budaya Berkendara Kini Tak Terhindarkan
0 Komentar

SUMEDANGEKSPRES — Kapolres Sumedang AKBP Sandityo Mahardika mengatakan, Polres Sumedang resmi memulai Operasi Zebra Lodaya 2025 dengan menempatkan teknologi sebagai garda terdepan penegakan hukum. Hal itu dia ungkapkan saat gelar pasukan di Mapolres Sumedang, Senin (17/11).

Sandityo menegaskan, pemanfaatan teknologi dalam menindak para pelanggar lalulintas, bukan sekadar penindakan semata, melainkan membawa pesan yang lebih mendasar, mendorong perubahan budaya berlalu lintas masyarakat di era digital.

“Operasi ini bukan hanya tentang penindakan, tetapi membangun kesadaran baru,” kata kapolres.

Baca Juga:Sumedang Paling Progresif di Ekosistem RebanaBRI Apresiasi AgenBRILink Berprestasi di Jawa Barat Melalui Program Super AgenBRILink 2025

Dengan ETLE, sambung kapolres, perilaku berkendara akan berubah, lantaran semua terekam dan tidak ada lagi ruang untuk negosiasi di lapangan,” katanya.

Dikatakan, dominasi penggunaan sistem tilang elektronik (Electronic Traffic Law Enforcement/ETLE) hingga 95 persen bukan hanya soal efisiensi penindakan, tetapi menjadi langkah strategis menuju ekosistem keselamatan jalan yang lebih modern dan akuntabel

“Dalam dua tahun terakhir, kami telah memperkuat jaringan kamera ETLE statis maupun mobile. Kamera-kamera tersebut kini ditempatkan di jalur-jalur vital, termasuk kawasan rawan kecelakaan, pusat keramaian dan titik strategis menuju jalan tol,” ungkapnya.

Dengan begitu, pihaknya ingin memastikan, bahwa pelanggaran bisa terdeteksi secara otomatis, tanpa harus mengganggu arus lalu lintas.

“Ini bagian dari roadmap digital traffic enforcement yang sedang kita kembangkan,” imbuhnya.

Lebih jauh Sandityo menyebutkan, penerapan ETLE yang masif juga mendorong Polres lebih fokus pada edukasi dan pencegahan, bukan sekadar penindakan manual di jalan raya.

“Meski 95 persen penindakan dilakukan melalui ETLE, namun Operasi Zebra Lodaya 2025 tetap melibatkan 2.088 personel gabungan dari seluruh Polsek jajaran dan instansi terkait,” katanya.

Baca Juga:Polda Jabar Dalami Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik oleh Influencer SkincareBupati Dony dan Najela Shihab Bahas Kolaborasi Penguatan Pendidikan Pesantren

Sedakan keterlibatan para personal di lapangan, untuk menindak para -pelanggar l;alulintas, yang memang tidak bisa digantikan kamera, seperti pemeriksaan acak kendaraan berat, pengawasan keselamatan di titik rawan seperti Cadas Pangeran, pengaturan lalu lintas pada jam padat dan saat cuaca ekstrem sarta pengecekan kelayakan dan tonase kendaraan besar di ruas tol.

“Teknologi membantu, tetapi ada sisi humanis dan pengawasan lapangan yang tetap harus dijalankan. Terutama untuk kendaraan berat, itu tidak bisa hanya mengandalkan kamera,” jelas Sandityo.

0 Komentar