Perketat Mitigasi Bencana saat Musim Hujan, BPBD Sumedang Diminta Tingkatkan Kesigapan

Perketat Mitigasi Bencana saat Musim Hujan, BPBD Sumedang Diminta Tingkatkan Kesigapan
Petugas bersama warga melakukan penanganan darurat di lokasi tebing yang mengalami longsor usai diguyur hujan dengan intensitas tinggi.(ilustrasi/istimewa)
0 Komentar

KOTA – Memasuki awal musim hujan, Pemerintah Kabupaten Sumedang meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang kerap terjadi di wilayah tersebut.

Risiko longsor, banjir, pohon tumbang, dan pergeseran tanah menjadi perhatian serius mengingat sebagian besar wilayah Sumedang memiliki kontur perbukitan dan banyak permukiman berada di lereng maupun bantaran sungai.

Dalam Rapat Koordinasi Forkopimda yang digelar di Ruang Rapat Bupati pada Selasa (18/11), Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menegaskan bahwa kesiapsiagaan harus diperkuat sejak awal agar dampak cuaca ekstrem dapat diminimalisir.

Baca Juga:Kualitas Air Terancam, Aktivitas KJA Dihentikan, Pemda Perketat Pengawasan Bendungan JatigedeGeoteater Rancakalong, Panggung Hidup yang Menjaga Napas Seni Budaya Kasumedang

Dony meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumedang untuk memperluas sosialisasi dan edukasi kebencanaan kepada masyarakat, terutama di titik-titik rawan.

“Musim hujan setiap tahun membawa risiko yang tidak bisa dianggap enteng. BPBD harus memastikan warga memahami langkah-langkah mitigasi dan tahu apa yang harus dilakukan ketika tanda-tanda bahaya muncul,” tegas Bupati Dony.

Bupati juga menekankan pentingnya penyampaian informasi peringatan dini yang cepat dan akurat. Ia mengintruksikan BPBD untuk mengirimkan laporan prakiraan cuaca harian kepada camat di seluruh wilayah.

“BPBD harus menginformasikan setiap hari terkait prakiraan cuaca, selanjutnya informasikan kepada seluruh camat. Karena camat merupakan ujung tombak pemerintah daerah dalam memastikan informasi penting tersampaikan dengan cepat dan tepat kepada warga,” ujarnya.

Instruksi ini dikeluarkan untuk memastikan bahwa warga tidak terlambat menerima informasi mengenai potensi cuaca ekstrem, pergeseran tanah, ataupun banjir limpasan yang sering terjadi mendadak.

Untuk mempercepat arus informasi, Bupati meminta seluruh camat memaksimalkan berbagai saluran komunikasi, mulai dari akun media sosial resmi kecamatan, grup-grup masyarakat, hingga pengeras suara desa yang masih menjadi sumber informasi utama bagi warga di berbagai wilayah.

“Informasi dari BPBD harus segera diteruskan kepada masyarakat. Jangan sampai warga terlambat mengetahui potensi cuaca ekstrem,” imbuhnya.

Baca Juga:Rahasia Makeup 3 Menit: Base Riasan Praktis untuk Wanita Super SibukCara  Mengatur Akun Pembayaran di FB Pro Agar Monetisasi Lancar

Ia juga meminta camat menjalin koordinasi intensif dengan para kepala desa, BPBD, dan relawan kebencanaan agar respons di lapangan dapat berjalan lebih sigap.

Menurutnya, mitigasi tidak hanya soal peringatan dini, tetapi juga soal kesiapan struktur pemerintahan di tingkat bawah dalam merespons setiap potensi bencana.

0 Komentar