Risiko sangat rendah (dijamin Lembaga Penjamin Simpanan/LPS hingga batas tertentu) dan return lebih pasti daripada tabungan konvensional. Bunga yang didapat dipotong pajak dan Anda tidak bisa mengambil dana sebelum jatuh tempo tanpa dikenakan penalti.
4. Emas atau Logam Mulia
Emas sering dijadikan pilihan karena nilainya cenderung stabil dan merupakan aset safe haven (aset yang nilainya tidak mudah terpengaruh kondisi ekonomi global) yang memiliki potensi kenaikan harga dalam jangka panjang.
Anda membeli emas fisik (batangan atau koin) atau melalui tabungan emas di Pegadaian atau bank syariah. Nilai emas jarang terdepresiasi parah, sehingga sangat baik untuk mengamankan nilai uang Anda dari inflasi jangka panjang.
Baca Juga:5 Alasan Kenapa Jatinangor dan Jatigede Sumedang Wajib Ada di Wishlist Anda!Polemik Thrifting dan Usaha Mikro: Ancaman atau Peluang Baru?
Tidak ada bunga yang dihasilkan, Anda hanya mengandalkan kenaikan harga emas. Ada risiko biaya penyimpanan jika Anda memilih emas fisik.
5. Asuransi Dwiguna (Endowment Insurance)
Ini berbeda dengan Tabungan Pendidikan Berjangka (poin 1) karena fokus utamanya adalah asuransi yang memiliki nilai tunai, namun sering digunakan untuk tujuan pendidikan.
Anda membayar premi yang sebagian dialokasikan untuk proteksi (asuransi) dan sebagian lainnya untuk investasi/tabungan yang memiliki nilai tunai. Anda akan menerima sejumlah uang tunai pada akhir masa kontrak, terlepas dari apakah tertanggung meninggal atau tidak.
Memberikan proteksi dan kepastian dana cair di masa depan (sesuai janji polis). Biaya yang dibebankan di awal biasanya cukup besar, dan hasil akhir investasi sering kali tidak seoptimal investasi langsung (seperti reksadana) jika tujuannya murni mencari return tertinggi.
Strategi Kunci Memilih Tabungan Pendidikan
Tentukan Jangka Waktu:
- Jangka Panjang (>10 tahun): Fokus pada instrumen berisiko tinggi namun potensi return tinggi seperti Reksadana Saham.
- Jangka Menengah (5-10 tahun): Pilih kombinasi Reksadana Campuran atau Emas.
- Jangka Pendek (<5 tahun): Pindahkan dana ke Deposito atau Reksadana Pasar Uang untuk mengamankan modal.
- Hitung Kebutuhan: Lakukan riset tentang estimasi biaya kuliah saat ini dan gunakan kalkulator inflasi (asumsikan inflasi pendidikan 7%-10% per tahun) untuk mengetahui target dana yang harus terkumpul.
- Disiplin: Konsistensi dalam menyetor dana adalah faktor terpenting dari keberhasilan tabungan pendidikan.
