Kualitas Kopi Sumedang Didorong Naik, Wabup Serahkan Bantuan Pupuk ke Petani Tanjungsari

Kualitas Kopi Sumedang Didorong Naik, Wabup Serahkan Bantuan Pupuk ke Petani Tanjungsari
Wakil Bupati Sumedang M. Fajar Aldila menyerahkan bantuan pupuk kepada kelompok tani kopi di Kecamatan Tanjungsari
0 Komentar

TANJUNGSARI – Kopi kembali menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Sumedang. Demi meningkatkan kualitas dan produksi, Wakil Bupati Sumedang M. Fajar Aldila menyerahkan bantuan pupuk kepada kelompok tani kopi di Kecamatan Tanjungsari, Selasa (25/11/2025). Penyerahan dilakukan secara simbolis di Aula UPTD Kios Pasar Tembakau.

Dalam sambutannya, Wabup Fajar menyebut bahwa kopi bukan lagi sekadar komoditas biasa, tetapi menjadi identitas lokal yang harus terus dijaga dan diperkuat. Ia menyebut kopi dan tembakau sebagai dua komoditas unggulan Sumedang yang telah dikenal hingga tingkat nasional, bahkan mancanegara.

“Bantuan pupuk ini bukan sekadar bantuan fisik, tetapi bentuk komitmen pemerintah daerah untuk memperkuat kualitas dan produktivitas kopi Sumedang,” ujar Fajar.

Baca Juga:Cara Mendapatkan Uang dari Freelance: 8 Strategi agar Cepat Dilirik KlienPerawatan Malam Anti Kusam untuk Kamu yang Padat Aktivitas: Tetap Cerah Meski Sering Terpapar Polusi

Ia berharap bantuan tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh para petani agar mampu mendorong peningkatan hasil panen dan berdampak langsung pada kesejahteraan keluarga petani. Pemerintah, lanjutnya, tidak hanya memberikan bantuan fisik, tetapi juga pendampingan menyeluruh.

Pemerintah daerah, kata Fajar, akan terus hadir melalui berbagai program seperti penyuluhan, pelatihan budidaya, penguatan akses pasar, hingga pengembangan jaringan perdagangan kopi Sumedang.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sumedang, Tono Suhartono, menegaskan bahwa pemberian pupuk ini merupakan bagian dari strategi memperkuat kualitas sekaligus menjaga citra kopi Sumedang agar tetap kompetitif.

“Kegiatan ini diarahkan untuk meningkatkan produksi dan kualitas kopi, sekaligus menjaga citra kopi Sumedang agar semakin baik di mata konsumen,” kata Tono.

Ia menambahkan, pemerintah akan terus menyediakan bantuan sarana produksi dan pendampingan teknis agar para petani memiliki daya saing lebih tinggi di pasar. Terlebih, Tanjungsari memiliki posisi strategis sebagai satu-satunya daerah yang memiliki pasar tembakau di Sumedang.

“Segala prasarana yang ada harus dijaga dan dimanfaatkan untuk mendukung peningkatan kualitas komoditas lokal,” tegasnya.

Dengan dukungan dan pendampingan yang berkelanjutan, pemerintah berharap kopi Sumedang tidak hanya menjadi komoditas lokal, tetapi juga mampu menjadi kopi unggulan yang menembus pasar regional hingga nasional. Aroma dan cita rasa kopi Sumedang diharapkan tak hanya dikenal, tetapi juga diburu para penikmat kopi Indonesia. (kos)

0 Komentar