Sumedang Susun Jalur Evakuasi Berlapis untuk Antisipasi Gempa Besar Jawa Barat

Sumedang Susun Jalur Evakuasi Berlapis untuk Antisipasi Gempa Besar Jawa Barat
Tim SAR gabungan bersama BPBD, TNI, Polri, dan relawan melakukan pencarian korban di lokasi longsor menggunakan alat berat. Upaya evakuasi dilakukan di tengah kondisi tanah yang labil dan curah hujan tinggi.(istimewa)
0 Komentar

SUMEDANG EKSPRES – Menguatnya perhatian publik terhadap potensi gempa besar di wilayah Jawa Barat membuat Kabupaten Sumedang mengambil langkah serius. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumedang memastikan akan memulai penataan jalur evakuasi bencana secara menyeluruh, dari lingkungan paling kecil hingga skala kabupaten.

Sekretaris BPBD Sumedang, Ahmad Yusuf, mengatakan bahwa sistem jalur evakuasi ini nantinya tidak hanya dipasang di gedung-gedung institusi pemerintah, tetapi juga diperluas ke tingkat RT/RW, desa, kecamatan, hingga menjadi jalur evakuasi terpadu tingkat kabupaten.

“Kita ingin memastikan bahwa tamu atau masyarakat di setiap lingkungan tahu harus bergerak ke mana ketika terjadi gempa,” kata Ahmad di kantornya, baru-baru ini.

Baca Juga:Moratorium Perumahan Jatinangor–Cimanggung: Langkah Sumedang Cegah Risiko Bencana LerengRamalan Zodiak Aries Minggu Ini 1–7 Desember 2025: Prediksi Lengkap untuk Semua Zodiak

Menurut Ahmad, jalur evakuasi akan dipetakan secara bertingkat: zona gedung perkantoran dan fasilitas publik, zona permukiman tingkat RT dan RW, level desa/kecamatan, hingga jalur evakuasi besar yang terhubung dengan titik pengungsian kabupaten.

“Nanti akan dipasang panduan evakuasi secara jelas di setiap lingkungan,” ujarnya.

Pada skala kabupaten, titik pengungsian juga tidak terpaku pada satu lokasi. BPBD menyiapkan skema multi-titik agar masyarakat tidak terkonsentrasi di satu area yang bisa menimbulkan risiko baru.

“Ada titik A, B, C, dan D. Jadi ketika terjadi gempa besar, warga sudah tahu harus menuju ke mana secara teratur,” jelas Ahmad.Respons atas Kekhawatiran Publik Soal Siklus Gempa 600 Tahunan

Sejak munculnya pembahasan mengenai siklus gempa 600 tahunan di Cekungan Bandung, perhatian publik meningkat. Meski tidak dapat dipastikan kapan terjadi, informasi tersebut digunakan BPBD sebagai dasar memperkuat kesiapsiagaan.

“Itu menjadi pengingat bagi kita semua. Bukan untuk menakut-nakuti, tapi untuk meningkatkan kesiapsiagaan,” kata Ahmad. Karena itu, BPBD mempercepat perencanaan di wilayah dengan kerentanan tinggi seperti Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Cimahi, KBB, termasuk Sumedang sendiri.

Namun Ahmad menegaskan masyarakat tidak perlu panik berlebihan. Kuncinya bukan ketakutan, melainkan kesiapsiagaan yang terstruktur.

Baca Juga:Ramalan Cuaca Jogja Hari Ini: Panas Menyengat di Siang Hari, Badai Petir Menjelang MalamCara Cepat Kaya dalam 1 Hari: Fakta, Risiko, dan Strategi Finansial yang Lebih Realistis

BPBD menyadari pekerjaan besar ini tidak mungkin dikerjakan sendirian. Penataan jalur evakuasi membutuhkan kolaborasi banyak pihak: pemerintah desa dan kecamatan, satuan pendidikan, instansi pemerintahan, pengelola gedung, lingkungan RW dan kelurahan dan sektor swasta dan industri

0 Komentar