DARURAT! Tambang, Alih Fungsi Lahan, dan Lemahnya Pengawasan Jadi Ancaman Baru Jawa Barat

DARURAT! Tambang, Alih Fungsi Lahan, dan Lemahnya Pengawasan Jadi Ancaman Baru Jawa Barat
DARURAT! Tambang, Alih Fungsi Lahan, dan Lemahnya Pengawasan Jadi Ancaman Baru Jawa Barat (Pinterest/Anna)
0 Komentar

Kerusakan lingkungan tersebut berdampak langsung pada meningkatnya potensi bencana di Jawa Barat. Berdasarkan kajian BPBD Jabar, provinsi ini menghadapi 14 jenis bencana yang berpotensi terjadi dalam beberapa tahun ke depan.

Sebaran risikonya antara lain: banjir: 3 kabupaten dan 2 kota risiko tinggi, banjir bandang: 7 kabupaten dan 5 kota risiko tinggi, cuaca ekstrem: 16 kabupaten dan 9 kota risiko tinggi, tanah longsor: 1 kabupaten risiko tinggi, 17 kabupaten dan 6 kota risiko sedang, harhutla: 10 kabupaten risiko tinggi, gempa bumi: 4 kabupaten dan 4 kota risiko tinggi, tsunami: 4 kabupaten risiko tinggi

BPBD meminta seluruh daerah di Jabar memperbaharui kajian risiko bencana dan meningkatkan kapasitas mitigasi. “Peta risiko ini harus dijadikan dasar kebijakan, bukan sekadar dokumen,” ujar Hadi Rahmat, Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar.

Baca Juga:Cushion Ringan & Glowing untuk Daily Makeup: B ERL Healthy Glaze Cushion Bikin Kulit Flawless SeketikaStreaming Film Semi in the Magic Cube Full HD Sub Indonesia Animasi Seru

Sebagai bentuk antisipasi, Pemprov Jabar menyiapkan anggaran Rp200 miliar dari pos Belanja Tak Terduga (BTT), yang dapat digunakan untuk penanganan bencana maupun upaya mitigasi sebelum bencana terjadi.

Hutan yang gundul, alih fungsi lahan yang terus meluas, tambang yang tak terkendali, serta ancaman bencana yang meningkat menjadi alarm keras bagi Jawa Barat. Semua pihak—pemerintah, masyarakat, pelaku usaha—dituntut bergerak cepat dan sistematis. Tanpa perubahan signifikan, kerusakan ekologis akan semakin sulit dipulihkan dan risiko bencana akan terus bertambah panjang.(red)

0 Komentar