Mitigasi Bencana di Sumedang Diperkuat, Informasi Cuaca Dimassifkan ke Warga

Mitigasi Bencana di Sumedang Diperkuat, Informasi Cuaca Dimassifkan ke Warga
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang menggelar Gladi Posko dan Lapangan di Markas Kodim 0610/Sumedang, baru-baru ini.(istimewa)
0 Komentar

KOTA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumedang diminta untuk terus menyampaikan informasi prakiraan cuaca dari BMKG kepada masyarakat secara cepat dan merata.

Penyampaian informasi tersebut dianggap krusial untuk meningkatkan kesiapsiagaan warga, terutama yang tinggal di wilayah rawan longsor dan banjir.

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir menegaskan bahwa distribusi informasi harus benar-benar sampai ke tingkat paling bawah.

Baca Juga:Pemkab Sumedang Salurkan Rp315 Juta untuk Korban Banjir dan Longsor di Sumatra

“Pastikan yang dishare sampai kepada warga masyarakat hingga ke pelosok desa. Dari BMKG ke kadis, camat, kepala desa, sampai ke grup RW dan RT. Itulah arti penting memasifkan media sosial untuk melindungi jiwa warga,” ujarnya saat Rapat Koordinasi Forkopimda terkait peningkatan kesiapsiagaan bencana di Gedung Negara, Senin (8/12) malam.

Dalam kesempatan itu, Bupati juga meminta agar sistem peringatan dini (Early Warning System/EWS) yang telah dipasang di sejumlah titik dipastikan aktif dan berfungsi sesuai peruntukannya.

Ia mencontohkan EWS yang berada di Citengah. “Pastikan itu aktif fungsional. Alat itu diletakkan di atas untuk mendeteksi air mulai naik dan mengirimkan sinyal peringatan ke bawah. Itulah pentingnya teknologi untuk mengakselerasi upaya mitigasi bencana,” kata Dony.

Ia menegaskan bahwa bencana tidak mungkin dihilangkan sepenuhnya, namun dapat diminimalkan dampaknya melalui mitigasi yang tepat. “Bencana tidak bisa dihilangkan. Tapi bisa dikurangi,” ujarnya.

Bupati juga menekankan pentingnya penyampaian informasi cuaca yang lebih sederhana dan mudah dimengerti masyarakat. Setiap ramalan cuaca dari BMKG, terutama yang memuat potensi hujan lebat, harus diberikan penjelasan mengenai risiko yang mungkin terjadi.

“Yang tinggalnya dekat sungai atau lereng rawan longsor harus pindah ke tempat yang aman saat hujan deras. Jadi perkuat mitigasi, informasi ke masyarakat. Sampaikan langsung informasi cuaca dan prospek cuaca mingguan atau harian menjadi bacaan yang simpel dan mudah dimengerti,” tuturnya.

Dengan penguatan informasi dan teknologi peringatan dini, Pemerintah Kabupaten Sumedang berharap kesiapsiagaan masyarakat semakin meningkat, sehingga risiko korban jiwa dan kerugian akibat bencana dapat ditekan.(red)

0 Komentar