Sepanjang 2025, impor Jawa Barat didominasi oleh bahan baku/penolong sebesar 80,97 persen, diikuti barang modal sebesar 10.75 persen, dan konsumsi 8,28 persen. Menurut golongan barang, nilai impor terbesar adalah mesin dan perlengkapan elektrik senilai USD 1,36 miliar, mesin dan peralatan mekanis senilai USD 0.84 miliar, plastik dan barang dari plastik senilai USD 0,76 miliar.
Negara asal impor dengan nilai terbesar adalah Tiongkok senilai USD 3,35 miliar, diikuti Jepang senilai USD 1,20 miliar, dan Korea Selatan senilai USD 1,15 miliar.
Dengan kondisi ekspor dan impor tersebut, maka sepanjang Januari 2025 – Oktober 2025 neraca perdagangan Jawa Barat mengalami surplus sebesar USD 22,27 miliar. Jawa Barat surplus dengan negara Amerika Serikat, Filipina, Thailand dan Vietnam.(red)
