KOTA – Realisasi serapan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sumedang hingga awal Desember 2025 baru mencapai 70%.
Wakil Bupati Sumedang, M. Fajar Aldila, menegaskan bahwa akselerasi serapan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kini menjadi kebutuhan mendesak.
Hal ini seiring dengan proyeksi menurunnya dana transfer dari pemerintah pusat yang diperkirakan akan memperberat tantangan fiskal pada 2026
Baca Juga:Waspada Penipuan ETLE, Satlantas Sumedang: Pesan Tilang Resmi Hanya dari Akun Terverifikasi Polri
“PBB-P2 adalah sumber pendapatan daerah yang stabil dan memiliki potensi besar. Target tahun ini sebesar Rp89,5 miliar atau 33% dari total PAD hanya bisa tercapai dengan kerja nyata di lapangan,” ujar Fajar, baru-baru ini.
Fajar menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor yang melibatkan Bapenda, kecamatan, dan desa/kelurahan sebagai ujung tombak keberhasilan pencapaian pajak. Pemerintah daerah telah menyiapkan langkah strategis untuk mendukung upaya tersebut, termasuk digitalisasi layanan.
“Pemerintah telah menyiapkan strategi penguatan, mulai dari digitalisasi layanan pembayaran. Digitalisasi pelayanan bukan hanya untuk memudahkan masyarakat, tetapi juga meningkatkan transparansi. Layanan WA KEPO menjadi kanal informasi real time mengenai pendapatan daerah dan pajak,” jelasnya.
Fajar mengajak seluruh pihak untuk memperkuat komitmen dan integritas dalam pengelolaan keuangan daerah. Ia menekankan bahwa setiap rupiah pajak harus dikelola dengan tanggung jawab penuh demi kemaslahatan publik.
“Pajak harus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kabupaten Sumedang. Setiap rupiah adalah amanah rakyat, dan amanah itu harus kita kelola dengan sebaik-baiknya,” tegas Fajar.
Sementara itu Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Rohana menambahkan bahwa kegiatan evaluasi ini penting untuk merumuskan langkah taktis ke depan. Rohana berharap hasil pertemuan ini dapat menjadi penentu strategi pencapaian target.
“Kami harapkan kegiatan ini menjadi bahan evaluasi serta menjadi bagian untuk menentukan langkah-langkah strategis guna memaksimalkan capaian PBB-2 pada tahun 2025,” kata Rohana.(red)
