Perwakilan masyarakat Aceh di Sumedang, Cut Marlina, yang juga Kadisperkimtan menyampaikan rasa terima kasih atas solidaritas dan kepedulian Pemerintah Kabupaten Sumedang terhadap Aceh, termasuk bantuan kemanusiaan yang telah disalurkan.
Dalam kesempatan tersebut, ia membacakan puisi berjudul “Duka Aceh” yang menggambarkan kesedihan, harapan, dan doa agar Aceh kembali pulih. Puisi tersebut menggugah emosi hadirin dan menjadi salah satu momen paling khidmat dalam acara.
Sekjen MPR RI Siti Fauziah, mengapresiasi penyelenggaraan Festival Cut Nyak Dien 2025. Ia menilai kegiatan ini sebagai contoh nyata pelestarian budaya yang berdampak langsung pada penguatan karakter generasi muda.
Baca Juga:Golkar Jabar Kaji Ulang Sistem Pilkada, Opsi Pemilihan Lewat DPRD MengemukaPengamat Politik: Usulan Pilkada Lewat DPRD Ancam Hak Pilih Rakyat
“Budaya harus dikenalkan sejak dini. Apa yang dilakukan di Sumedang ini inspiratif dan menjadi contoh bagaimana seni, sejarah, dan nilai kebangsaan dirawat bersama,” ujarnya.
Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara MPR RI dan daerah dalam menanamkan nilai Empat Pilar Kebangsaan kepada generasi muda melalui pendekatan budaya dan kreativitas.
Festival Cut Nyak Dien 2025 ditutup dengan doa bersama lintas elemen dan harapan agar kegiatan ini dapat menjadi agenda budaya tahunan, sekaligus ruang bertemunya seni, doa, sejarah, dan kemanusiaan
