25 Puisi Natal Penuh Makna: Renungan, Harapan, dan Damai di Hari Kelahiran Yesus

25 Puisi Natal Penuh Makna: Renungan, Harapan, dan Damai di Hari Kelahiran Yesus
25 Puisi Natal Penuh Makna: Renungan, Harapan, dan Damai di Hari Kelahiran Yesus (Pinterest/Nannda Alex Fotografia)
0 Komentar

Terbuka untukku, untuk kamu, untuk mereka, untuk kita semua,

Sehingga kita bisa larung dalam sukacita,

Bersama-sama merayakan, lahirnya bayi Yesus di Bethlehem

Raja di atas segala raja, Tuhan, Juru Selamat manusia

12. Puisi Natal untuk Orang Tua

Di Balik Pohon Natal

Oleh tangan-tangan lemah, kau hias pohon Natal,

Dengan kasih yang tak pernah pudar.

Doamu melayang, tanpa kata, tanpa suara,

Demi anak-anak yang kini jauh dari rumah.

Ibu, Ayah, di setiap lampu yang berkedip,

Ada cerita perjuangan yang kau titipkan.

Dalam kasihmu, aku belajar arti Natal,

Sebuah kelahiran cinta yang tak bertepi.

Terima kasih untuk segalanya,

Karena kalian, Natal tak pernah kehilangan maknanya.

13. Puisi Natal Manusia Jatuh ke dalam Dosa

Dosa dan Rahmat di Hari Natal

Dari debu tanah hingga mahkota duri,

Kita berjalan di jalan penuh noda.

Namun Natal tiba, membawa berita,

Bahwa rahmat mengalir untuk mereka yang berserah.

Manusia jatuh, tapi Tuhan datang,

Dalam bayi kecil yang lahir di palungan.

Malam gelap, dosa pekat,

Tetapi cinta-Nya menyala tak pernah padam.

Natal adalah kelahiran harapan,

Terang yang takkan pernah padam.

Dalam Yesus, kami temukan jalan,

Hidup yang kekal, dan cinta tanpa batas.

14. Abadi

Oleh: MLPS

kutahu dia indah

senyumannya hangat

bicaranya lembut

hanya dia yang mengerti

berkali kali ku menolak

bibir terbuka

terucap kata dunia

aku belum siap

terang pohon natal

tak bisa sembuhkan hati luka

terbungkus mimpi yang terhempas

semuanya sirna

jarum jam berdetak

bintang itupun terbit

seorang bayi lahir

lahir untuk mati

meninggalkan dunia ini hidup kembali

membawa harapan baru

kepala lunglai mata memerah

dia lahir bagiku

kebodohan tertunduk malu

ditatap bayi yang tak bersalah

tak seorang pun pernah hidup

disalahmengerti seperti dia

dalam dekapan anugerah

aku terkapar

tak seorangpun tahu

dia akhirnya memelukku

diriku lenyap di udara

berlutut di bawah terang

dalam gelapku

suara yang kecil memanggilku

aku lahir bagimu …

aku datang untukmu …

aku mati bagimu …

aku hidup untukmu …

0 Komentar