CIMANGGUNG – Musibah keracunan makanan yang menimpa ratusan santri Pondok Pesantren Nurrush Sholaah, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, mendapat perhatian serius dari anggota DPRD Sumedang Fraksi PPP, Elah Karmilah.
Ia menyampaikan keprihatinan mendalam atas peristiwa yang terjadi di lingkungan pendidikan tersebut.
Elah berharap seluruh santri yang terdampak dapat segera pulih dan kembali beraktivitas seperti sediakala. Menurutnya, kejadian ini menjadi perhatian bersama karena para korban merupakan santri yang tengah menempuh pendidikan dan membutuhkan lingkungan yang aman, sehat, serta terlindungi.
Baca Juga:Bupati Sumedang Ambil Rapor Anak di Sekolah, Dorong Peran Ayah dalam PendidikanBasarnas Bandung Tingkatkan Kesiapsiagaan Jelang Libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
“Peristiwa ini tentu sangat memprihatinkan. Yang paling utama saat ini adalah memastikan seluruh santri mendapatkan perawatan medis terbaik dan kondisi kesehatannya terus dipantau hingga benar-benar stabil,” ujar Elah saat menengok para santri di Rumah Sakit Kesehatan Kerja (RSKK), Sabtu (20/12/2025).
Ia menekankan pentingnya penanganan medis yang optimal bagi seluruh korban, baik yang dirawat di rumah sakit maupun yang mendapatkan perawatan di lingkungan pondok pesantren. Menurutnya, keselamatan dan kesehatan santri harus menjadi prioritas utama semua pihak.
Elah juga mengapresiasi langkah cepat tenaga kesehatan, aparat kepolisian, serta unsur pemerintah daerah yang sigap menangani para santri sejak awal kejadian. Respons cepat tersebut dinilai sangat membantu dalam mencegah kondisi korban agar tidak semakin memburuk.
Elah berharap hasil pemeriksaan terhadap makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan dapat segera diketahui. Hasil tersebut diharapkan menjadi bahan pembelajaran bersama guna meningkatkan perlindungan dan keselamatan santri di masa mendatang.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, saat meninjau langsung ke RSKK bersama BPBD Provinsi Jawa Barat, memastikan kondisi para korban mulai berangsur stabil.
Ia juga menegaskan bahwa seluruh biaya perawatan santri yang dirawat di rumah sakit RSKK ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Semua pasien yang dirawat, baik di RSKK maupun rumah sakit lainnya, secara umum dalam kondisi relatif stabil,” jelas Herman.
Baca Juga:Kesejahteraan PPPK Paruh Waktu di Sumedang Masih Belum JelasKulit Kusam & Berminyak? AGB Active Glow Booster Serum Solusi Skin Barrier & Anti Aging
Meski demikian, ia mengakui keterbatasan ruang rawat inap di RSKK, sementara jumlah pasien cukup banyak. Untuk itu, pemerintah provinsi telah mendroping tambahan puluhan tempat tidur guna menunjang pelayanan bagi para korban.
