Longsor Ancam Keselamatan Warga

PANTAU: Beberapa perangkat desa, Babinsa dan warga Desa Bongkok memantau kondisi jalan yang licin di ruas Bongkok Babakan Kondang, yang mengancam pengendara, kemarin.
PANTAU: Beberapa perangkat desa, Babinsa dan warga Desa Bongkok memantau kondisi jalan yang licin di ruas Bongkok Babakan Kondang, yang mengancam pengendara, kemarin.
0 Komentar

sumedangeskpres, PASEH – Akses warga di jalan Kabupaten antara Dusun Bakan Kondang dengan Pasar Kemis, Desa Bongkok Kecamatan Paseh, licin dan sulit dilewati saat hujan terjadi. Akses yang melintasi terowongan tersebut penuh dengan tanah dan kerikil dari sekitar Jalan Tol Cisumdawu.

“Ya, benar. Akses warga antara Bakan Kondang dan Pasar Kemis Desa Bongkok sulit dilewati saat hujan. Pengendara harus berhati-hati saat hujan deras karena jalan penuh dengan tanah dan kerikil mengakibatkan jalan licin,” ujar Kepala Desa Bongkok, Fiqi Zulfikar saat dikonfirmasi Sumeks, Senin (8/1).

Fiqi menyesalkan, PT Brantas dan Citra Karya Jabar Tol (CKJT) kurang sigap dalam penanganan dampak.

Baca Juga:Puluhan Rumah di Cikole RusakPemda Mengakhiri Masa Tanggap Darurat Gempa

“Sehingga, sangat mengganggu akses warga. Seperti yang terjadi di Minggu (7/1) sore saat hujan deras,” tandasnya.

Dalam video yang beredar di grup WA Forum Warga Paseh, tampak tanah dan kerikil memenuhi jalan kabupaten antara Bakan Kondang dan Pasar Kemis yang melintasi terowongan. Beberapa pengendara roda dua harus turun dari motor untuk menghindari terjatuh dari kendaraanya.

Bahkan, seorang pengendara motor harus berusah payah melintasi jalan kabupaten tersebut meski sudah turun dari kendaraannya.

“Tanah dan kerikil berasal dari longsoran tanah warga yang tidak ditrap dengan posisi berada di atas jalan tersebut,” kata seorang Kasi Pemerintahan Desa Bongkok, Andri saat ditemui Sumeks di lapangan, Senin (8/1).

Hingga kini, kata dia, tanah dan jalan yang licin hanya bisa diperbaiki kondisinya dengan cara manual, tidak dengan alat berat.

“Jadi prosesnya cukup memerlukan waktu,” katanya.

Tak hanya jalan, kata dia, terowongan di bawah jalan tol juga sulit dilintasi karena drainasenya penuh dengan lumpur. Aliran air dari terowongan tergenang dan sulit mengalir karena tertutup lumpur dan tanah yang dibawa air hujan.

“Drainase tersumbat oleh lumpur, sehingga air yang tergenang di terowongan sulit mengalir. Kemungkinan, kalau hujan besar kembali terjadi pasti terowongan tersebut ditutup,” jelasnya.

Baca Juga:Sekolah Rusak, Pembelajaran TerhambatTNI Ringankan Beban Korban Gempa

Andri menjelaskan, saat ini mobil dari arah Bakan Kondang menuju Pasar Kemis tidak bisa melintas. Kalaupun memaksakan diri, mobil ‘ngosod’. Sementara, untuk pengendara motor harus berjuang dengan kondisi jalan yang licin.

0 Komentar