SUMEDANGEKSPRES.COM – SMPN 5 Sumedang adalah salah satu SMPN favorit di Kabupaten Sumedang. Di samping lulusanya banyak yang masuk ke SMA dan SMK Negeri, juga dikarenakan lokasinya strategis, berada di tengah kota, tidak jauh dari jalur angkutan umum.
Pada program Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2021- 2022, SMPN 5 Sumedang akan menerima sebanyak 10 Rombongan Belajar (Rombel).
Hal itu disampaikan Kepala Sekolah SMPN 5 Sumedang Ema Sri Komala SPd MSi melalui Wakasek Kurikulum Ece Mulyadi SPd kepada Sumeks, beberapa hari lalu.
Baca Juga:Tiga Pengedar Sabu Diringkus Polisi. Hasil Pengembangan Sat Narkotika Polres SumedangMenko Airlangga Ungkap 5 Strategi Indonesia Pimpin Presidensi G20
“Untuk program PPDB SMPN 5 Sumedang tahun pelajaran 2021- 2022 berdasarkan Permendikbud Nomor 01 tahun 2021 tentang penerimaan peserta didik baru tingkat SD, SMP serta SMA dan SMK,” ujarnya.
Ditegaskan, di SMP Negeri 5 Sumedang sendiri berencana akan menerima 10 kelas, setiap kelasnya terdiri dari 32 orang. Sehingga, akan menerima sekitar 320 orang siswa baru.
“Sementara untuk jalur penerimaanya ada 4 jalur yang bisa dipilih untuk masuk ke SMPN 5 Sumedang. Pertama adalah jalur zonasi sebanyak 50% atau sekitar 160 orang siswa dan kedua jalur prestasi akademik 30% kurang lebih 96 orang siswa. Kemudian, yang ketiga jalur afirmasi sebanyak 15% yaitu 48 siswa dan yang keempat adalah jalur perpindahan orang tua 5%, sekitar 16 siswa. Jadi, jumlah total seluruhnya 320 siswa baru yang akan kami terima. Itu pembagian jalur pada program PPDB SMPN 5 Sumedang tahun 2021- 2022,” katanya.
Sementara itu terkait kesiapan SMPN 5 Sumedang dalam program pembelajaran tatap muka pada bulan Juli 2021, Ece mengatakan semuanya sesuai dengan arahan dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang. Serta, arahan dari Kepala SMPN 5 Sumedang.
“Rencana uji coba tatap muka tanggal 15 Juli tahun 2021 yaitu diatur dengan sistem sebanyak 30% dari jumlah siswa keseluruhan. Jadi pembagianya, 10 hari pertama adalah kelas 7 masuk, kemudian 10 hari kedua kelas 8 masuk dan 10 hari kemudian kelas 9 masuk. Dalam satu bulan, siswa akan datang ke sekolah selama 10 hari,” tandasnya.
Dia pun mengajak orang tua siswa untuk mendukung pembelajaran tatap muka. Karena, pihak sekolah tidak bisa bekerja sendiri. Harus ada sinergitas antara pihak sekolah dan orang tua.
“Kami mengharapkan orang tua di rumah dapat bekerjasama dengan pihak sekolah, terutama untuk penerapan protokol kesehatan supaya orang tua turut menjaga anak-anaknya tidak bepergian ke mana saja jika tidak penting sekali. Prokes 5 M selalu diterapkan, baik di rumah siswa ataupun divsekolah supaya kita semua terhindar dari virus Corona atau covid -19,” harapnya.