SUMEDANGEKSPRES.COM – Puskesmas Situ bekerjasama dengan pengurus RW 10 Kelurahan Situ melaksanakan fogging Demam Berdarah (DBD) di Komplek Anggrek Regenci, belum lama ini.
Fogging dilaksanakan oleh Petugas program DBD Puskesmas Situ Rika Mustikasari Amd Kep dan Petugas Kesehatan Lingkungan (Kesling), Sujana beserta Ketua RW 10 Amir Muyana SM.
Kepala Puskesmas Situ dr Aries Sugih Budhiana mengatakan beberapa tahapan dilaksanakan fogging DBD diantaranya pertama Puskesmas Situ mendapat laporan kasus kematian akibat DBD.
Baca Juga:Pemerintah Tingkatkan Kapasitas RS Hingga 40 Persen di Kabupaten/Kota Zona Merah dan BOR TinggiBabak Kualifikasi akan Digelar di Stadion Ahmad Yani
Kedua, mengunjungi rumah Tempat kejadian Perkara (TKP) untuk pengecekan dan pelaksanaan Penyelidikan Epidemiologi (PE) bersama petugas Kesling. Ketiga, lapor kepada Dinas Kesehatan atas kasus kematian DBD beserta lampiran PE. Serta, keempat berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan bersama petugas DBD, petugas Kesling dan petugas Program Kesehatan untuk membuat perencanaan dan rencana tindak lanjut.
“Yaitu, dilakukan PE di sekitar pemukiman kasus meninggal akibat DBD, dilakukan pemetaan untuk menandai jika ada masyarakat sekitar yang terkena DBD atau ditemukan jentik nyamuk di rumahnya. Selanjutnya dilakukan penyuluhan, pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan larvasidasi dilanjut Fogging serta pembentukan Kader jumantik,” ujarnya saat ditemui Sumeks.
Selanjutnya, kala dia, tahapan kelima lapor kepada Kelurahan mengenai kasus kematian dan rencana tindak lanjut. Keenam koordinasi dengan RT dan RW setempat untuk melakukan PE di wilayah sekitar dan pemetaan wilayahnya. Ketujuh koordinasi dengan masyarakat untuk penyuluhan tentang pengendalian DBD. Kedelapan pengajuan ke Dinas kesehatan untuk cairan obat fogging yang dilakukan persetujuan oleh SDK. Selanjutnya pengambilan obat di Gudang Farmasi.
“Kesembilan berkoordinasi dengan RT dan RW untuk melaksanakan PSN. Kesepuluh, baru dilakukan fogging oleh petugas fogging yang diawasi oleh petugas kesling yang dipantau oleh petugas DBD,” jelasnya.
Aries mengimbau masyarakat untuk menguras tempat penyimpanan air, menutup tempat penampungan air, membuang dan mengubur barang bekas yang dapat menampung air serta hindari gigitan nyamuk terutama dipagi dan sore hari.
“Gunakan anti nyamuk oles dan pasang kelambu serta PSN perlu ditingkatkan, terutama pada musim penghujan dan pancaroba. Karena, meningkatnya curah hujan dapat meningkatkan tempat perkembang biakan nyamuk penular DBD,” iimbaunya.