SUMEDANGEKSPRES.COM – Jebolnya tanggul sungai Cisunggalah yang kedua kalinya di Solokanjeruk membuat Bupati Bandung HM Dadang Supriatna segera beraksi.
Dengan didampingi Kepala Dinas PUTR, Agus Nuria dan Kalak BPBD Kabupaten Bandung Akhmad Djohara, melakukan peninjauan ke lokasi tersebut dan segera ingin melakukan pekerjaan yang bisa mengantisipasi banjir, Sabtu (12/6).
Bupati mengatakan, setelah melakukan peninjauan, pihaknya mengambil langkah untuk membuat Tanah Penahan Tebing (TPT) di Sungai Cisunggalah.
Baca Juga:Ayam Shamo Miliki Nilai Ekonomis TinggiPedagang Pasar Sumedang Tolak Rancangan PPN
TPT Sungai Cisunggalah, kata dia, nantinya akan menggunakan anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) dari APBD, untuk tanggap darurat pasca kejadian jebolnya tanggul ini. Padahal, sungai Cisunggalah ini merupakan kewenangan dari BBWS.
“Kalau kita menunggu BBWS kan ga tahu kapan akan dibenahinya, sedangkan masyarakat perlu diselamatkan,” ungkapnya saat ditemui di lokasi jebolnya tanggul Sungai Cisunggalah.
Dikatakan, pembangunan TPT tersebut, awalnya akan dibuat sepanjang 20 meter. Tetapi, setelah dilakukan peninjauan, maka pihaknya akan membangun pondasi TPT sepanjang 105 meter.
“Hari ini saya akan langsung bawa plang, dan langsung dikerjakan. Mudah-mudahan pengerjaannya selesai selama dua Minggu, itu pun apabila pekerjanya diperbanyak,” jelasnya.
Tetapi, menurutnya, pihaknya akan minta kepada BBWS untuk terus melakukan perencanaan dan kegiatan. Sehingga, tidak menunggu lama dan harus segera disikapi terkait permasalahan ini. Jangan sampai, tanggul jebol seperti ini dibiarkan, karena Sungai Cisunggalah ini merupakan tanggungjawab BBWS.
“Kita bukan menuduh, atau saling tuding dan saling melempar tanggung jawab, tapi pada dasarnya, mohon perhatian khusus dari BBWS supaya bisa melakukan koordinasi kepada kami terkait jebolnya tanggul Sungai ini,” ungkapnya.
Disinggung terkait perhatian kepada keluarga korban, Bupati pun menjelaskan, dampak tanggul jebol, sebanyak 159 rumah warga menjadi korban. Pihaknya akan melihat kondisinya rumah tersebut, sehingga apabila ada kerusakan, maka bisa ada perbaikan dan penggantian, meskipun tidak seberapa, tapi minimal ada perhatian dari pemerintah.
Baca Juga:PTM Kian Dekat, Ribuan Guru Nolak DivaksinSatu Hari, Lima Pasien Covid Meninggal
“Selain ratusan rumah warga, ada juga lahan pertanian sebanyak 15 hektare terendam, dan lahan tersebut baru ditanam. Hal ini pun lagi di lakukan assessment,” tandasnya
Terpantau dilapangan, pasca tanggu jebol, masyarakat, relawan serta dinas terkait Pemkab Bandung, bergotong royong melakukan pembersihan lumpur di Kampung Bojong Keusik, RT 03 RW 01 Desa Panyadap Kecamatan Solokanjeruk Kabupaten Bandung.(cr2)