Kebijakan 3T juga terus diintensifkan sebagai upaya di hilir. Secara khusus kegiatan testing akan ditingkatkan untuk menurunkan tingkat positivity rate. Daerah yang diberlakukan PPKM Level III dan IV mendapatkan target minimal testing harian yang dituangkan dalam Instruksi Mendagri. Jumlah testing harus ditingkatkan disesuaikan dengan positivity rate mingguan hingga tercapai angka positivity rate yang sesungguhnya.
“Testing perlu ditingkatkan dan berbagai aspek dan suspect perlu terus dijaga, baik itu yang bergejala maupun yang kontak erat. Oleh karena itu Pemerintah mendorong agar Babinsa dan Bhabinkamtibmas dilibatkan beserta para relawan agar ini bisa terus seluruhnya termonitor dan tracing-nya berjalan,” kata Menko Airlangga.
Dalam rangka penanganan pasien, Pemerintah terus meningkatkan kapasitas tempat tidur rumah sakit untuk Covid-19 dengan mewajibkan konversi hingga 40%, menambah fasilitas isolasi terpusat, memenuhi kebutuhan oksigen dengan membentuk Satgas Oksigen di daerah-daerah serta memenuhi kebutuhan obat-obatan dan alat kesehatan. Semua hal tersebut dilakukan dengan harapan penularan kasus baru dapat ditekan dan kondisi di hilir dapat membaik.
Baca Juga:Kabupaten/Kota di Jawa Barat yang Masih Berada pada Level 4, Perlu DievaluasiKades: Warga Jangan Sungkan Melapor Jika Tak Punya Beras
Percepatan vaksinasi juga terus dilakukan untuk segera mencapai target herd immunity. Saat ini lebih dari 67 juta dosis vaksin telah disuntikkan yang terdiri dari vaksinasi dosis ke-1 sebanyak 46,98 juta dosis dan vaksinasi dosis ke-2 sebanyak 20,05 juta. Pemerintah akan terus mempercepat akselerasinya melalui koordinasi dengan Pemda yang lebih intensif dengan melibatkan seluruh stakeholder, mulai dari dokter, perawat, bidan dan juga TNI serta Polri.
Pemerintah juga mengoptimalkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk penerapan Digital Tracing. Aplikasi yang telah digunakan oleh 15,3 juta pengguna ponsel di Indonesia ini akan diintegrasikan dengan data hasil tes Covid-19 dan data vaksinasi nasional yang informasinya akan ditautkan melalui QR-Code. Nantinya QR-Code ini akan bisa digunakan untuk screening di tempat-tempat publik seperti Mall, Merchant, maupun Restoran dan membatasi hanya penduduk yang sudah divaksin dan memiliki tes COVID negatif yang bisa mengakses tempat tersebut.
Dalam keterkaitan dengan upaya memulihkan ekonomi nasional, Menko Airlangga menyatakan Pemerintah juga telah meningkatkan alokasi anggaran PEN 2021 dari yang sebelumnya 699,43 triliun rupiah menjadi 744,75 triliun rupiah. Peningkatan anggaran ini ditujukan guna meningkatkan penanganan di sisi kesehatan dan melindungi masyarakat yang terdampak pandemi melalui program perlindungan sosial.