SUMEDANGEKSPRES.COM, Darmaraja – Pemilihan kepala desa serentak di Kabupaten Sumedang diundur, calon kades harus menambah biaya politik. Pasalnya, adanya pengunduran pilkades serentak, berdampak kepada membengkaknya biaya politik para calon kades.
Untuk mencari simpati masyarakat dan menjamu tamu yang datang ke rumah, para calon kades sudah jadi adat ketimuran harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.
“Kalau pilkades diundur maka biaya politik untuk sosialisasi dan menjamu tamu yang datang ke rumah harus ditambah lagi,” kata salah satu Calon Kades di Darmaraja Oo Somantri, Kamis (12/8).
Baca Juga:Satpol PP: Stone Crusher Akan DitutupPenemuan Obat di Lapas Belum Terungkap
Dia menilai, pengunduran pilkades yang rencananya akan digeser ke bulan November dari semula tanggal 8 September itu cukup membutuhkan biaya tambahan selama dua bulan kedepan.
“Rencananya digeser dua bulan dari rencana awal September. Itu pun belum pasti, bisa saja kalau kondisi kasus covid masih belum bisa dikendalikan, kembali akan diundur,” kata dia.
Selain itu, dikhawatirkan akan berdampak kepada antusias masyarakat untuk menyalurkan hak pilihnya. Seperti warga yang bekerja di dipabrik, untuk menyalurkan hak pilihnya mungkin mereka sudah menjadwalkan cuti. Saat pilkades diundur, maka kepulangan para pekerja juga akan sia-sia.
“Mungkin dari sekarang warga yang tengah bekerja mencari nafkah di luar daerah sudah menjadwalkan kepulangannya untuk menyalurkan hak pilihnya. Kalau pengunduran jadwal pilkades tidak segera disosialisasikan, terutama kepada warga yang ada tengah merantau, bisa saja berdampak kepada berkurangnya jumlah pemilih,” kata dia. (eri)