Di acara itu juga, Pangeran Handi sempat menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas simpati, dukungan, dan doa terhadap keluarga keraton keprabonan Cirebon. Terutama, terkait dengan upaya pelestarian nilai- nilai budaya, sejarah perjuangan merebut kemerdekaan RI, hingga sejarah penyebaran ajaran agama Islam di Jawa Barat.
Senada dengan Pak Uu, Pangeran Handi Raja Keprabon berharap penobatannya sebagai Sultan Keraton Kaprabonan Cirebon ke-XI, juga memerlukan dukungan dan upaya kolaboratif dari berbagai pihak mulai dari masyarakat, dan unsur pemerintahan di berbagai tingkatan.
“Kami mengharapkan peran masyarakat, juga terima kasih atas dukungan Pemerintah Cirebon, dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat khususnya terkait pelestarian nilai- nilai sejarah, nilai budaya dan religi di Cirebon,” ungkap Pangeran Handi Raja Keprabon.
Baca Juga:Airlangga: Partai Golkar Komitmen Sukseskan Kerja Pemerintah Tangani Covid-19Bupati Resmikan SAKE SABUK dan Perpustakaan Digital i – Sumedang
Pangeran Handi berpesan seiring kemajuan zaman, nilai budaya dan agama mesti dipertahankan. Sehingga pihaknya dituntut untuk hidup di dua kondisi alam, yakni tradisional dan modern sekaligus.
“Di satu sisi kami harus melestarikan nilai- nilai tradisi dan budaya agar tidak punah, di sisi lain kami juga harus mengikuti perkembangan zaman modern yang bersifat dinamis,” ungkapnya.
Maka hal tersebut menurutnya bukanlah hal yang sederhana, perlu kebijaksanaan dalam menyelaraskan agar tercipta keharmonisan dalam kehidupan.
“Sampai saat ini keraton keprabonan Cirebon berkomitmen untuk selalu berkontribusi kepada negara, NKRI, dalam mewujudkan cita-cita tersebut,” pungkas Sultan. (rio/rdi)