6
“Puncaknya dengan kekompakan kami semua, pada tanggal 28 Agustus 2021 kita mencapai Rekor MURI 420 ribu dosis vaksin perhari,” ucapnya.
Ia juga mengarahkan agar sekolah tatap muka bisa segera diselenggarakan tanpa harus seluruh siswanya divaksin dahulu.
“Yang terpenting protokol kesehatan dipenuhi di sekolah-sekolah atau pesantren. Bapak Presiden juga tentu memonitor di Jawa Barat (situasinya) kondusif, tidak pernah terdengar ada dinamika-dinamika sosail politik karena Covid-19. Kami rajin berkomunikasi secara Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh,” katanya.
Baca Juga:Percepatan Penyelesaian Pembebasan Lahan Tanah Kas Desa Untuk Tol CisumdawuPencapaian Tertinggi di Jawa Barat, Vaksinasi Sumedang Dipuji Jokowi
Sementara itu, Presiden Joko Widodo dalam arahannya mengatakan, perkembangan kasus harian Covid-19 di Indonesia mencapai puncaknya di bulan Februari 2021 sampai di angka 12.800 orang per hari.
“Maret, April, Mei pernah turun secara nasional di angka 2.600 orang per hari. Tapi karena mudik dan varian delta, maka meloncat di 56 ribu di pertengahan Juli,” ucapnya.
Dikatakan Jokowi, pada saat itu Epidomolog memperkirakan bahwa bulan Agustus bisa masuk ke angka 80 ribu, September bisa di 160 ribu dan kalau tidak bisa mengerem bisa seperti India di atas 400 ribu.
“Alhamdulilah (berkat) kerja keras, Pemerintah Daerah, Provinsi Kabupaten/Kota dan Pusat dan semuanya (tidak terjadi). Saya melihat semua bergerak bersama-sama meyelesaikan ini sehingga pada hari kemarin itu menjadi 5.400 kasus secara nasional,” ucapnya.
Jokowi mengungkapkan, modal sosial dengan cara gotong royong, bekerja bersama-sama TNI dan Polri di depan yang mati-matian di lapangan ternyata efektif.
“Selalu saya sampaikan kepada Panglima TNI dan Kapolri, begitu ada kurva yang naik di Provinsi, datangi segera dan perintahkan Pangdam, Kapolda, Kapolres, semuanya bersama-sama dengan Pemda harus diselesaikan secepatnya,” ujarnya.
Ia menegaskan agar semua tetap hati-hati jangan sampai hilang kewaspadaan terhadap virus Covid-19.
Baca Juga:Sumedang Satu-satunya Kabupaten dengan Kinerja Vaksinasi Tertinggi di Jawa BaratTertabrak, Cucun Luka di Kepala
“Begitu kita kehilangan kewaspadaan, naiknya tidak terkendali, sulit dikendalikan. Kecepatan kita melokalisir mengisolasi. Karantina baik wilayah yang terkecil,” katanya
Ia mengungkapkan, alasan PPKM Darurat ialah karena di peta penyebaran Jawa dan Bali semuanya Zona Merah.
“Tidak ada yang kuning, maupun hijau. Tidak ada pilihan lain memaksa kita. Lompatan kasus sudah mencapai 56 ribu. Tidak ada jalan lain selain PPKM Darurat sebuah keputusan yang berat,” katanya.