“Namun ketika sudah keluar dari lingkungan sekolah, itu mungkin tanggung jawab para orang tua. Untuk itu pada awal-awal kami harap kerjasamanya dari orang tua dan disarankan untuk dijemput atau diantar jemput. Karena mungkin kelas 7 itu adalah kelas awal yang memang masuk lingkungan yang baru,” terangnya.
Mulyawan mengaku para siswa cukup antusias. Ketentuan masuk sekolah jam 8.00, tapi jam tujuh kurang itu sudah banyak anak-anak yang datang. Antisipasinya, petugas posko covid-19, penyambut yang pegang thermogun harus harus lebih awal datang sebelum kehadiran anak-anak.
“Itu sebuah hal yang positif, artinya menunjukkan motivasi yang tinggi dari anak-anak untuk melaksanakan belajar tatap muka langsung walaupun terbatas. Terima kasih, kepada orang tua yang selama ini bekerja sama untuk memperlancar terjadinya proses pembelajaran tatap muka terbatas ini,” paparnya.
Baca Juga:Khawatir Merembet, Petugas Damkar Padamkan Api di KebunTargetkan 20 Ribu Dosis Vaksin dalam Sehari
Dia pun berharap, karena ini berjalan kondusif, kedepannya ada keberanian lebih lagi, ada evaluasi bagaimana kurang lebihnya agar menata lebih baik dalam program pembelajaran tatap muka ini.
“Kedepannya diharapkan kata terbatasnya bisa dihilangkan, sehingga bisa menjadi pembelajaran tatap muka yang normal kembali seiring dengan musnahnya wabah Covid-19 di Negara kita,” tutupnya. (ahm)