PTMT di SMPN 2 Berjalan Kondusif

PTMT di SMPN 2 Berjalan Kondusif
Kepala SMPN 2 Sumedang Drs Mulyawan MMPd saat ditemui Sumeks, belum lama ini. (AHMAD SOFA/SUMEKS)
0 Komentar

SUMEDANGEKSPRES.COM, Kota – Sebanyak 20 sekolah setingkat SMP dipilih sebagai sekolah percontohan untuk pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di Kabupaten Sumedang. Salah satunya SMPN 2 Sumedang.

Dari mulai Senin (30/8) SMPN 2 Sumedang sudah menjalankan program PTMT ini. Seperti yang disampaikan Kepala SMPN 2 Sumedang Drs Mulyawan MMPd K
Kepada Sumeks, belum lama ini.

“Untuk konsep PTMT di SMPN 2 Sumedang itu sesuai dengan apa yang disarankan. Yaitu, pertama sarana prokes kami sudah siap sedia seperti alat untuk cuci tangan dan hand sanitizer ada di setiap pojok lingkungan SMPN 2 Sumedang,” ujar Mulyawan.

Baca Juga:Khawatir Merembet, Petugas Damkar Padamkan Api di KebunTargetkan 20 Ribu Dosis Vaksin dalam Sehari

Kedua, kata dia, pihaknya juga membentuk beberapa tim yang di dalamnya ada tim kesehatan, tim Psychososial dan tim keamanan. Termasuk yang lebih dahulu ada itu adalah posko Covid-19.

“Adapun sistem yang dijalankan di sekolah kami seperti yang sudah disepakati, siswa yang datang ke sekolah harus memakai masker, di cek suhu, cuci tangan dan siswa dipandu langsung masuk kelas yang sudah diatur jarak tempat duduknya dengan ketentuan satu ruangan kelas berkapasitas setengah dari jumlah Rombel siswa yang terdaftar,” jelasnya.

“Serta, di sekolah kami dijalankan dalam satu ship yaitu langsung 19 kelas dengan jam belajar selama dua jam. Mulai dari jam 8:00 sampai dengan jam 10:00 sesuai yang digariskan oleh Kementerian,” imbuhnya.

Mulyawan menuturkan, program PTMT di SMPN 2 Sumedang sudah menginjak hari kelima. Semuanya sudah berjalan dengan tertib dan aman. Artinya kondusif, pembelajaran berlangsung, siswa kelas tujuh yang hadir juga bisa mengikuti walaupun pada awal-awal itu ada ada kekakuan sikap siswa dikarenakan mungkin sudah lama tidak belajar dengan pembelajaran bertatap muka.

“Menurut kami itu sebuah kewajaran karena perlu adanya adaptasi lagi. Seiring waktu anak-anak bisa muncul keceriaannya lagi dalam hal belajar,” katanya.

Berkaitan kerjasama dengan orang tua, pihaknya berharap orang tua ikut mendukung program PTMT ini. Apabila sudah masuk gerbang lingkungan sekolah, siswa atau anak – anak itu adalah tanggung jawab sekolah seutuhnya. Untuk keamanan dan kesehatan terkait dengan protokol kesehatanya itu kami jaga dengan ketat.

0 Komentar