Nelayan Alih Propesi Tangkap Udang
SUMEDANGEKSPRES.COM, Darmaraja – Ikan di Waduk Jatigede masih sulit ditangkap sehingga para nelayan beralih profesi mencari udang lobster.
Kelangkaan ikan di Waduk Jatigede masih belum bisa dipulihkan, kondisi tersebut masih jadi misteri bagi para nelayan. Pasalnya, ikan di waduk tidak semudah seperti awal-awal adanya Waduk.
Salah satu nelayan Waduk Jatigede, Rukmana menyebutkan, awalnya ikan di waduk cukup menjanjikan dijadikan mata pencaharian. Sebab, setiap harinya nelayan bisa menangkap ikan lebih dari 20 kg, bahkan sampai mendekati satu kwintal.
Baca Juga:3 Tahun Kepemimpinan Ridwan Kamil-Uu RuzhanulTempat wisata Desa Tanjuwangi Mulai Dibuka
“Kelangkaan ikan di waduk sudah mau satu tahun, penyebabnya kita tidak tahu pasti. Yang jelas untuk dapat satu sampai dua kilo ikan, sekarang sangat sulit,” katanya kepada Sumeks, baru-baru ini.
Untuk itu, para nelayan kelabakan untuk melunasi jaring bentang yang biasa digunakan untuk menangkap ikan. “Jangankan untuk resiko dapur, untuk melunasi jaring saja kita kebingungan. Karena rata-rata yang jadi nelayan, jaringnya ngutang dulu,” terangnya.
Oleh sebab itu, saat ini para nelayan beralih menangkap udang lobster. Meski hanya dapat satu atau dua kilo, hasilnya sangat menjanjikan. Sebab, harga per kilogram lobster bisa Rp 80 ribu sampai lebih dari Rp 100 ribu.
“Saat ini kita mencoba beralih mencari lobster, meski fasilitas penunjangnya masih sangat minim karena kita tidak punya modal untuk membeli jebakannya,” kata dia.
Para nelayan menangkap lobster dengan cara di jebak menggunakan jaring khusus, tapi ada juga yang hanya dengan tangan kosong.
“Saya ada jaring tapi cuma dua unit. Kalau yang punya modal bisa sampai puluhan unit,” kata dia. (eri)