SUMEKS, Kota – Pergerakan tanah yang terjadi di Dusun Pasir Amis dan Dusun Cihantap Desa Margamukti Kecamatan Sumedang Utara membuat BPBD Sumedang harus membuat jalur evakuasi dan memasang rambu ‘Meet Point’ atau titik kumpul. Hal itu sebagai upaya mitigasi untuk mengurangi resiko bencana pergerakan tanah.
Sebanyak 56 rumah yang terdiri dari 19 KK di Dusun Pasir Amis dan 37 KK di Dusun Cihantap Desa Margamukti mengalami retakan akibat adanya pergerakan tanah.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sumedang Adang, menjelaskan pemasangan rambu-rambu petunjuk evakuasi dan rambu titik kumpul ini adalah sebagai upaya BPBD Kabupaten Sumedang untuk mengurangi resiko bencana tanah bergerak yang terjadi di Desa Margamukti.
Baca Juga:SDN Sindang 4 Sumedang Termasuk SD Percontohan PTMTSMK Ma’arif 2 Sumedang Gelar Vaksinasi Gelombang Kedua
“Jadi ketika kembali terjadi pergerakan tanah di lokasi tersebut, masyarakat sudah paham betul jalur aman yang harus dilalui,” kata Adang kepada Sumeks, Sabtu (11/9).
Adang menjelaskan, pergerakan tanah di Desa Margamukti telah terjadi beberapa waktu lalu. Sehingga, mengakibatkan sebanyak 56 rumah di dua dusun tersebut mengalami retak-retak dan salah satu rumah tersebut harus dikosongkan karena mengalami retakan yang cukup parah.
BPBD Sumedang sudah melakukan assesment di lokasi dan telah mengirimkan permohonan ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk melakukan pengkajian di wilayah tersebut.
“Menurut warga setempat kejadian tersebut juga diduga dipicu adanya aktivitas pembangunan tol Cisumdawu. Dan, dimungkinkan tanah tersebut juga tak stabil,” ujar Adang.
Dikatakan, BPBD Sumedang mengimbau kepada warga terdampak untuk meningkatkan kewaspadaan saat hujan turun dengan intensitas tinggi. Karena, dikawatirkan terjadi pergerakan tanah kembali.
“Apa penyebabnya dan apakah harus direlokasi atau tidaknya warga di dua dusun itu, kami masih menunggu hasil kajian. Kalau sudah ada hasil kajian, tentunya akan menentukan langkah selanjutnya,” tegasnya.
Tetapi, kata Adang, BPBD Sumedang akan terus memantau perkembangan bencana pergerakan tanah itu untuk menjaga hal yang tidak diinginkan. (kga)