‘Aci Kawung’, Konsep Wisata Untuk Dongkrak Ekonomi

'Aci Kawung', Konsep Wisata Untuk Dongkrak Ekonomi
Camat Situraja Maman Wasman menjajaki wisata di lima desa yang ada di Kecamatan Situraja, belum lama ini. (Foto: HERI PURNAMA/SUMEKS)
0 Komentar

SUMEKS, Situraja – Pengembangan ekonomi masyarakat harus ada sinergitas antar desa.

Camat Situraja Drs Maman Wasman mulai merintis satu program yang mempersatukan lima desa untuk kembangkan perekonomian masyarakat di masing-masing desa. Dia mengembangkan konsep dengan potensi yang ada.

Saat ini, pihaknya mulai memetakan dan menggali potensi wisata yang ada di beberapa desa di Kecamatan Situraja. Yaitu, Desa Ambit, Cijeler, Karangheuleut, Kaduwulung dan Bangbayang atau disingkat menjadi (Aci Kawung).

Untuk lima desa yang disatukan menjadi Aci Kawung itu masing-masing punya peran penting untuk mewujudkan konsep wisata yang bisa menjadi magnet untuk para wisatawan.

Baca Juga:Papan Proyek Diturunkan WargaWorld Cleanup Day Wagub Jabar Ajak Masyarakat Kelola Sampah Rumah Tangga

“Jadi kita saat ini tengah merintis program Aci Kawung. Konsepnya menyatukan 5 desa untuk mewujudkan sebuah wisata yang banyak memikat para wisatawan,” katanya kepada Sumeks, Kamis (16/9).

Dia menjelaskan, dari kelima desa tersebut harus bergerak bersama untuk pengembangan wisata yang saat ini sudah ada di beberapa desa. Seperti di Desa Cijeler ada destinasi wisata Dewilipa, di Desa Kaduwulung ada destinasi wisata Pasir Cariu dan Leuwi Seeng. Begitu juga di Desa Bangbayang ada wisata Kampung Bangbayang, yang menawarkan panorama alam yang sejuk dan bisa memanjakan mata wisatawan dengan keindahan alamnya yang hijau.

Sedangkan, di Desa Ambit dan Karangheuleut ada home industri yang menyediakan beragam cemilan yang khas dengan bahan baku memanfaatkan hasil bumi petani sekitar.

“Jadi semua potensi yang ada di lima desa tersebut semua saling menunjang dan bisa dikorelasikan dalam sebuah konsep wisata,” katanya.

Namun, untuk memanjakan para wisatawan, maka nuansa wisata harus sudah bisa dirasakan dari mulai pintu gerbangnya, yaitu Desa Ambit.

Dia mencontohkan, begitu masuk Desa Ambit yang menjadi gerbang wisata di lima desa tersebut, maka kondisinya harus sudah bisa memberikan kesan yang unik. Misalkan, di sepanjang jalan menuju destinasi wisata yang ada di Desa Cijeler, Kaduwulung dan Bangbayang itu ada beragam tanaman hias atau perkebunan dengan berbagai macam komoditi tumbuhan.

“Konsepnya memang harus benar-benar terencana dengan matang, jadi gabungan lima desa ini harus menjadi penguat untuk menciptakan kondisi yang menunjang terhadap wisata yang nantinya berimbas kepada perekonomian masyarakat,” katanya. (eri)

0 Komentar