SUMEKS, Darmaraja – Mengantisipasi tergenang, petani menfaatkan lahan genangan untuk tanaman palawija.
Setiap tahunnya, saat musim kemarau air waduk Jatigede pasti mengalami penyurutan. Saat tersebut, para petani yang ada di wilayah penyangga Waduk Jatigede memanfaatkan lahan genangan untuk ditanami palawija dan sejenisnya.
Salah satu petani di wilayah penyangga, Desa Tarunajaya Kecamatan Darmaraja, Juharman menyebutkan, pada musim kemarau para petani banyak yang berminat mengolah lahan. Awalnya para petani menanaminya dengan padi. Namun, tak jarang mereka mengalami kerugian akibat membutuhkan waktu yang cukup lama hingga panen. Akhirnya, air waduk kembali naik menggenangi areal pesawahan yang digarap para petani.
Baca Juga:SMPN 6 Sumedang Kolaborasikan Daring dan LuringDua Program Prioritas Di Kelurahan Talun
“Kalau mau menanam padi, harus dari awal kemarau, pas air waduk tengah surut. Kalau sudah menjelang musim hujan, sebaiknya ditanami palawija yang tidak membutuhkan waktu lama,” katanya.
Dalam hal ini, Juharman mengolah lahan garapannya itu dengan ditanami timun, kangkung dan beberapa macam tanaman yang bisa dipanen dengan waktu yang sangat singkat.
“Jagung juga kita masih berani, meskipun umurnya sama dengan padi. Tapi untuk jagung bisa dipanen lebih awal yang peruntukannya untuk pakan ternak,” katanya.
Padahal, kata dia, menggeluti palawija lebih besar keuntungannya daripada harus menanam padi dengan waktu yang lama. “Keuntungan dari palawija juga tidak kalah unggul oleh hasil dari menanam padi,” katanya. (eri)